Kerap Incar Etnis Muslim Rohingya, Pendukung Biksu Radikal Bentrok dengan Kepolisian Myanmar

- 19 Januari 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi bendera Myanmar. Biksu radikal di sana bentrok dengan kepolisian Myanmar.
Ilustrasi bendera Myanmar. Biksu radikal di sana bentrok dengan kepolisian Myanmar. /Pixabay

PR BEKASI - Kepolisian Myanmar terlibat bentrok dengan puluhan pendukung biksu radikal, Ashin Wirathu pada Sabtu 16 Januari 2021, saat mereka berunjuk rasa mendesak pengadilan segera menggelar sidang untuk pemimpin agama Buddha tersebut.

Ashin Wirathu menyerahkan diri ke kepolisian dua bulan lalu atas tuduhan penghasutan. Ia juga sering kali mengincar Muslim Rohingya.

Sehingga kini Muslim Rohingya yang lebih dari 730.000 di antaranya terpaksa lari meninggalkan Rakhine akibat serangan militer pada 2017 oleh penyidik Perserikatan Bangsa-Bangsa aksi tersebut dituduh mempunyai "maksud genosida".

Baca Juga: Bocoran Sinopsis dan Link Streaming Ikatan Cinta Hari Ini: Andin Bongkar Rahasia Pembunuh Roy ke Al 

Para demonstran, yang sebagian besar adalah biksu, berkumpul di luar Penjara Insein, Yangon, tempat Ashin Wirathu ditahan sejak November tahun lalu.

Kepolisian mengatakan mereka tidak berencana membubarkan massa, tetapi beberapa anggota sempat terprovokasi oleh aksi pengunjuk rasa. Kepolisian pun akhirnya menangkap seorang demonstran.

"Kami berusaha bernegosiasi dan pria itu (namun ia) membalas dengan kata-kata kasar. Ia juga memulai perkelahian," kata kepala Kepolisian Insein, Tin Latt, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Selasa 19 Januari 2021.

Unjuk rasa yang diikuti oleh 50 orang itu pun terpaksa dibubarkan oleh polisi.

Baca Juga: Bangun Kerja Sama, Israel Berbagi Data Vaksinasi Covid-19 dengan Pfizer 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x