Jubir Palestina Kutuk Rencana Pembangunan 365 Rumah Ilegal di Tepi Barat oleh Israel

- 19 Januari 2021, 14:08 WIB
Warga Palestina merayakan kesepakatan Hamas dan Fatah yang akan menyelenggarakan pemilu di Palestina setelah 15 tahun lamanya.
Warga Palestina merayakan kesepakatan Hamas dan Fatah yang akan menyelenggarakan pemilu di Palestina setelah 15 tahun lamanya. /Anadolu

PR BEKASI - Konflik antara Palestina dan Israel masih berlanjut hingga saat ini. Hal tersebut juga menjadi perhatian Persatuan Bangsa-Bangsa dan sejumlah negara di dunia.

Namun, hingga kini masih belum ada titik temu yang menuju perdamaian diantara keduanya, bahkan konflik semakin terlihat salah satunya dalam hal persengketaan lahan.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 19 Januari 2021, Israel pada 17 Januari 2021 lalu menyetujui rencana pembangunan ratusan pemukiman baru di Tepi Barat, yakni sebuah tempat yang masih dipersengketakan dengan Palestina.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19, RSD Wisma Atlet Buka Tower 8 dan 9 bagi Pasien OTG Sejak 18 Januari 2021

Wilayah Tepi Barat direbut oleh Israel dalam perang 1967 silam. Sampai sekarang, Palestina menginginkan wilayah itu kembali menjadi bagian dari masa depan Palestina.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada 17 Januari 2021 lalu memerintahkan rencana pembangunan pemukiman itu agar dimajukan.

Sebuah komite pemerintah memberikan ratifikasi final untuk 365 rumah dan persetujuan awal untuk pembangunan 415 rumah lainnya.

Baca Juga: Bangun Kerja Sama, Israel Berbagi Data Vaksinasi Covid-19 dengan Pfizer

Sementara itu, Juru bicara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengutuk pembangunan pemukiman yang ilegal itu dan menuding Israel sedang membuat sebuah upaya pencegahan untuk merusak setiap upaya dari Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk meluncurkan ulang proses perdamaian yang terhenti.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x