Beri 'Psywar' Sehari Usai Joe Biden Jadi Presiden AS, Pesawat Pengebom China Nekat Masuki Wilayah Udara Taiwan

- 24 Januari 2021, 12:53 WIB
Ilustrasi pesawat pembom H-6k milik China.
Ilustrasi pesawat pembom H-6k milik China. /Al Jazeera

PR BEKASI – Pesawat pengebom dan jet tempur dengan hulu ledak nuklir milik China dilaporkan telah memasuki wilayah pertahanan udara Taiwan pada Sabtu, 23 Januari 2021.
 
Angkatan Udara Taiwan yang merespons laporan tersebut langsung mengerahkan pasukannya dan menyiapkan sistem rudal pertahanan untuk bersiaga menghadapi kemungkinan terburuk.
 
"Serangan peringatan lintas udara telah ditugaskan, peringatan radio dikeluarkan, dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut," katanya dalam pernyataan singkat, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Peneliti Berhasil Ungkap Detail Pantat Dinosaurus, Diduga untuk Tarik Perhatian Pasangan  

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah melakukan penerbangan hampir setiap hari di atas perairan antara bagian selatan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut Natuna Utara dalam beberapa bulan terakhir.
 
Namun, biasanya China hanya melakukan pernerbangan yang terdiri dari satu atau dua pesawat pengintai.
 
Akan tetapi, dalam kehadiran begitu banyak pesawat tempur China kemarin yang menurut Taiwan terdiri dari delapan pembom H-6K berkemampuan nuklir dan empat jet tempur J-16 dikatakan sebagai peristiwa yang tidak biasa.
 
Sebuah peta yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan pesawat Tiongkok, yang juga termasuk pesawat antikapal selam Y-8, terbang di atas perairan yang sama di mana misi Tiongkok terbaru terjadi di dekat Kepulauan Pratas.

Baca Juga: Cek Fakta: Daging Steak di Jepang Dikabarkan Bisa Dibuat dari Kotoran Manusia dan Kaya Kandungan Gizi

Meskipun lokasi tersebut masih jauh dari daratan Taiwan, namun mereka menganganggap usaha China tersebut sebagai salah satu provokasi terbesar di awal 2021 ini.
 
Departemen Luar Negeri AS mendesak China untuk berhenti menekan Taiwan dan menegaskan kembali komitmennya terhadap negara pulau itu dan keinginan untuk memperdalam hubungan.
 
"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taipei dan sebaliknya terlibat dalam dialog yang bermakna dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
 
Ned Price menambahkan bahwa AS akan selalu mendukung Taiwan dalam bidang pertahanan dan militer.

Baca Juga: Datangi Langsung Korban Banjir Kalsel, Baim Wong 'Terenyuh': Coba Bayangkan 5 Detik saja di Posisi Mereka

"Kami akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai," katanya.
 
Sampai artikel ini dibuat, belum ada komentar langsung dari pihak militer China terkait insiden tersebut.
 
Di masa lalu, China mengatakan telah melakukan latihan militer untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara.
 
Beijing telah menyaksikan dengan keprihatinan yang berkembang di tengah meningkatnya dukungan AS untuk Taiwan yang demokratis, terutama selama pemerintahan Donald Trump yang telah meninggalkan Gedung Putih pada Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Sejak Covid-19 Dianggap Enteng, Anies Baswedan: Kami di DKI Jakarta Sudah Bersiap!

Tahun lalu selama kunjungan pejabat senior AS ke Taiwan, pesawat China secara singkat melintasi garis median Selat Taiwan, yang biasanya berfungsi sebagai perbatasan tidak resmi kedua negara.
 
Penerbangan pesawat pengebom dan jet tempur China tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS
 
Emily Horne, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan komitmen AS tetap teguh mendukung Taiwan setelah duta besar de facto negara pulau itu di Washington, DC, Hsiao Bi-khim, menghadiri upacara pelantikan Joe Biden.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x