Menurut pemimpin kemerdekaan Papua Barat itu, sekitar 50.000 orang telah terlantar akibat operasi militer Indonesia sejak Desember 2018 dalam tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran genosida.
“Negara Indonesia telah memberlakukan darurat militer, menggunakan krisis Covid-19 sebagai kedok untuk melakukan operasi militer,” katanya.
“Seperti yang dinyatakan oleh Dewan Gereja Papua Barat, empat denominasi Protestan di negara kita, dalam pernyataan pada 5 Februari bahwa Tanah Papua telah menjadi daerah operasi militer,” tambah dirinya.
Diketahui, Benny Wenda terpilih sebagai presiden sementara dari pemerintah sementara pada tanggal 1 Desember 2020 lalu.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menolak untuk mengadakan pembicaraan dengan Benny Wenda, yang telah tinggal di pengasingan di Inggris sejak 2003 setelah melarikan diri dari penjara.
Tahun ini status "otonomi khusus" Papua Barat akan segera berakhir dengan Pemerintah Indonesia mendukung pembaruannya.
Baca Juga: Jelang Piala Menpora, Raffi Ahmad dan Selebritis FC Kampanyekan Protokol Kesehatan di Laga Amal
Baca Juga: Tidak Jelas Setelah Revisi UU KPK, Febri Diansyah: Ada Masalah Sangat Serius di Internal KPK