Khawatir Dideportasi dari Malaysia, Ibu Muda Myanmar Pilih Akhiri Hidupnya

- 26 Februari 2021, 07:15 WIB
Migran Myanmar yang akan dideportasi dari Malaysia terlihat di dalam truk imigrasi, di Lumut, Malaysia, 23 Februari 2021.
Migran Myanmar yang akan dideportasi dari Malaysia terlihat di dalam truk imigrasi, di Lumut, Malaysia, 23 Februari 2021. /Reuters

PR BEKASI – Seorang ibu muda asal Myanmar yang khawatir akan status ilegalnya dan takut dideportasi dari Malaysia memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Kejadian itu terjadi sehari sebelum Malaysia memutuskan untuk mendeportasi lebih dari 1.000 orang ke Myanmar atas perintah pengadilan dan protes dari kelompok hak asasi manusia.

Wanita itu, ternyata bukan salah satu dari mereka yang menjadi sasaran deportasi massal pada Selasa, 23 Februari 2021, telah melarikan diri dari perang saudara di negara bagian Kachin, Myanmar.

Dia diperkirakan mengalami depresi setelah dia dan suaminya kehilangan pekerjaan karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Sedih Tak Bisa Kumpul dengan Keluarga Lengkap Ashanty, Suteng: Cuma Bisa Lihat dari Pintu Kamar

Baca Juga: Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh 25-27 Februari 2021, Seperti Puasa Setahun Penuh

Baca Juga: Hasil 'Swab' Antigen Sering Keliru, Zubairi Djoerban Minta PSSI dan LIB Tak Lengah dengan Hasil Negatif 

Kematiannya pada hari Senin, 22 Februari 2021 merupakan kasus terbaru dari serangkaian kasus bunuh diri oleh pengungsi dan pekerja migran dari Myanmar yang terjadi di Malaysia sejak pandemi dimulai.

Menurut Nang Moon Anggota Partai Liga Nasional Demokrasi (LND) Myanmar cabang Myanmar, pasangan itu menghadapi berbagai masalah.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x