PR BEKASI – Seorang ibu muda asal Myanmar yang khawatir akan status ilegalnya dan takut dideportasi dari Malaysia memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Kejadian itu terjadi sehari sebelum Malaysia memutuskan untuk mendeportasi lebih dari 1.000 orang ke Myanmar atas perintah pengadilan dan protes dari kelompok hak asasi manusia.
Wanita itu, ternyata bukan salah satu dari mereka yang menjadi sasaran deportasi massal pada Selasa, 23 Februari 2021, telah melarikan diri dari perang saudara di negara bagian Kachin, Myanmar.
Dia diperkirakan mengalami depresi setelah dia dan suaminya kehilangan pekerjaan karena pandemi virus corona.
Baca Juga: Sedih Tak Bisa Kumpul dengan Keluarga Lengkap Ashanty, Suteng: Cuma Bisa Lihat dari Pintu Kamar
Baca Juga: Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh 25-27 Februari 2021, Seperti Puasa Setahun Penuh
Kematiannya pada hari Senin, 22 Februari 2021 merupakan kasus terbaru dari serangkaian kasus bunuh diri oleh pengungsi dan pekerja migran dari Myanmar yang terjadi di Malaysia sejak pandemi dimulai.
Menurut Nang Moon Anggota Partai Liga Nasional Demokrasi (LND) Myanmar cabang Myanmar, pasangan itu menghadapi berbagai masalah.