PR BEKASI – Kematian seorang lansia berusia 63 tahun di Hong Kong usai menerima vaksin Covid-19 buatan Sinovac tidak terkait langsung dengan vaksin tersebut.
Hal itu diungkap oleh para ahli di Hong Kong berdasarkan hasil otopsi. Sehingga program vaksinasi di Hong Kong tetap berlanjut sesuai rencana.
Penyelenggara Komite Hung Fan Ngai Ivan, pada Rabu, 3 Maret 2021 menilai kematian lansia tersebut tidak terkait langsung oleh vaksinasi.
Hasil otopsi menunjukkan lansia tersebut menderita penyakit kronis yang serius, termasuk obesitas, dan tekanan darah tinggi, lansia tersebut pun dicurigai menderita penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Tantang Ulama Bangun Pabrik Miras di Jakarta, Simak Faktanya
Baca Juga: Kenang Pribadi Rina Gunawan Semasa Hidup, Tommy Kurniawan: Sosok yang Baik, Ramah, dan Menyenangkan
Baca Juga: Mendikbud Tegaskan Subsidi Kuota Internet Tidak Bisa Akses Facebook Apalagi Instagram
Menurut Hung, pria 63 tahun itu kemungkinan besar meninggal karena penyakit jantung yang menyebabkan infark miokard, edema paru, dan gagal napas.
Hung menuturkan laporan otopsi rinci akan menyusul kemudian. Ia pun mengatakan rencana vaksinasi di kota akan berlanjut seperti yang direncanakan karena tidak ada bukti yang menunjukkan kasus individu terkait dengan vaksinasi.