Kebencian Terhadap Muslim Meluas, PBB Desak Negara-Negara untuk Bertindak Atasi Islamofobia

- 7 Maret 2021, 18:37 WIB
Ilustrasi Muslimah di Inggris
Ilustrasi Muslimah di Inggris /Pexels/Ryutaro Tsukata

PR BEKASI - Pakar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ahmed Shaheed, mengatakan kebencian anti-Muslim meningkat menjadi epidemi.

Ia pun mendesak negara-negara untuk bertindak melawan representasi negatif Islam yang meluas, permusuhan, kekerasan hingga terjadinya Islamofobia.

Menurut Laporan, mengutip survei Eropa pada tahun 2018 dan 2019, Ahmed Shaheed menunjukkan bahwa hampir empat dari 10 orang memiliki pandangan yang tidak baik tentang Muslim. Di sisi lain pada tahun 2017, 30 persen orang Amerika memandang Muslim secara negatif.

Ia juga mengatakan bahwa negara di dunia telah menanggapi ancaman keamanan tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang tidak sesuai proporsi dengan menargetkan dan mendefinisikan muslim sebagai ancaman berisiko tinggi karena radikalisasi.

Baca Juga: Ibaratkan Bangun Rumah Sendiri, Said Didu: 3 Pensiunan Jenderal Buat Partai Sendiri, Kalau Moeldoko?

Baca Juga: Ungkap Polemik Lamanya dengan PKS, Fahri Hamzah: Ada yang Lucu Nih, Saya Harusnya Dapat Rp30 Miliar

Baca Juga: Tanggapi Kisruh Demokrat, Annisa Pohan Sadar Sudah Lama Keadilan Pergi: Apakah Kita Terus Diam? 

Menurutnya, langkah-langkah Islamofobia tersebut termasuk membatasi Muslim untuk hidup sesuai dengan sistem kepercayaan mereka, menghubungkan komunitas agama, pembatasan akses ke kewarganegaraan, pengucilan sosial ekonomi, dan stigmatisasi yang meluas terhadap komunitas Muslim dunia.

Selain itu, Ahmad Shaheed mencatat bahwa terjadinya Anti-Islam ini bermula setelah serangan teroris 9/11 dan tindakan terorisme lainnya yang dilakukan mengatasnamakan Islam.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: UN News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x