Kebencian Terhadap Muslim Meluas, PBB Desak Negara-Negara untuk Bertindak Atasi Islamofobia

- 7 Maret 2021, 18:37 WIB
Ilustrasi Muslimah di Inggris
Ilustrasi Muslimah di Inggris /Pexels/Ryutaro Tsukata

Sebagaiman dikutip Pikiranrakyat-Bekasi dari Website News UN, ia menyuarakan keprihatinan bahwa di banyak negara ketika musliam menjadi minoritas, mereka sering dinilai berdasarkan karakteristik stereotip 'Muslim', seperti nama, warna kulit, dan pakaian, termasuk pakaian keagamaan seperti jilbab.

Ahmad Shaheed mengatakan bahwa diskriminasi dan permusuhan Islamofobia sering kali bersinggungan ketika setiap wanita Muslim mungkin menghadapi hukuman tiga kali lipat.

Ketidakadilan itu terjadi karena mereka termasuk etnis minoritas dan seorang Muslim

Baca Juga: Mahfud MD Akui Demokrat versi AHY, Hidayat Nur Wahid: Laksanakan Aturan Hukum, Selamatkan NKRI!

Baca Juga: Bioskop Sudah Buka tapi Tetap Sepi, Kendala Pandemi hingga Harapan Vaksinasi Menanti 

Sementara itu, ia menambahkan kiasan yang merugikan tentang Muslim dan Islam terus-menerus, "Hal ini diperkuat oleh media arus utama, politisi yang kuat, pengaruh budaya populer dan dalam wacana akademis."

Laporannya itu bertujuan agar kritik terhadap Islam tidak boleh digabungkan dengan Islamofobia.

Ahmad Shaheed menambahkan, hukum hak asasi manusia internasional melindungi individu, bukan agama seperti Kritik terhadap gagasan, pemimpin, simbol atau praktik Islam itu sendiri.

“Saya sangat mendorong negara-negara untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memerangi bentuk diskriminasi langsung dan tidak langsung terhadap Muslim dan melarang segala advokasi kebencian agama yang merupakan hasutan untuk melakukan kekerasan,” ungkapnya.

Shaheed Menegaskan bahwa Pelapor Khusus adalah bagian dari apa yang disebut mandat Prosedur Khusus dari Dewan Hak Asasi Manusia dan melayani sepenuhnya dalam kapasitas individu mereka.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: UN News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x