PR BEKASI - Rusia mengancam raksasa media sosial, Twitter dengan rencana pemblokiran selama satu bulan, kecuali jika twitter mau memenuhi permintaan Rusia untuk menghapus konten yang dilarang.
Berita mengejutkan itu datang pekan lalu saat Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah memperlambat kecepatan Twitter sebagai pembalasan atas apa yang digambarkannya sebagai kegagalan untuk menghapus konten yang dilarang.
Rusia pun mengancam akan memblokir platform asal AS itu secara langsung hingga meningkatkan pertikaian yang berkembang antara Moskow dan perusahaan media sosial negeri Paman Sam itu.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, pihak Twitter mengatakan pada saat itu bahwa mereka khawatir tentang dampak tindakan yang dilakukan Rusia terhadap kebebasan berbicara.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti dan Fadli Zon Satu Suara Minta Jokowi Setop Impor Beras
Baca Juga: Tegaskan Kembali Fatwa MUI, Ma'ruf Amin: Vaksinasi di Bulan Ramadhan Tidak Batalkan Puasa
Baca Juga: Tingkatkan Akurasi Distribusi Penerima BST, Kemensos Gandeng PT Pos Indonesia
Twitter juga membantah bahwa mereka mengizinkan platform-nya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal seperti yang dituduhkan oleh otoritas Rusia.
Wakil kepala Roskomnadzor selaku pengawas komunikasi, Vadim Subbotin mengatakan pada hari Selasa, 16 Maret 2021 bahwa Twitter belum menangani masalah Rusia.