PR BEKASI – Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan China yang melakukan tindakan agresif yang mengganggu kedaulatan Filipina dan Taiwan di perairan Laut Natuna Utara.
AS mengatakan, mereka akan segara turun tangan bila China terus melakukan penyerangan terhadap Filipina.
Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price kepada wartawan, Rabu, 7 April 2021.
"Serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina akan memicu kewajiban kami berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.
"Kami berbagi keprihatinan dengan sekutu Filipina kami mengenai laporan pemberitaan milisi maritim China yang terus berlanjut di dekat Whitsun Reef," kata Ned Price.
Lebih dari 200 kapal China pertama kali terlihat pada 7 Maret 2021 di Whitsun Reef, sekitar 320 kilometer (200 mil) barat Pulau Palawan dan di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.
Sejak penampakan pertama yang dilaporkan, kapal-kapal tersebut telah tersebar di wilayah yang lebih luas di Laut Natuna Utara di ZEE Filipina seperti yang ditetapkan oleh Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag.
Baca Juga: Nasib AstraZeneca 'Menggantung', Indonesia Pilih Tambah Pesanan Vaksin Sinovac dari China