Hanya Miliki 37 Dokter, Bhutan Berhasil Vaksinasi 469.664 orang dalam Waktu 9 Hari Tuai Pujian dari UNICEF

- 9 April 2021, 19:47 WIB
Warga Bhutan menerima vaksinasi dari salah satu dokter/Facebook.com/UNICEF
Warga Bhutan menerima vaksinasi dari salah satu dokter/Facebook.com/UNICEF /

PR BEKASI - Bhutan salah satu negara kecil di Asia Selatan telah melakukan vaksinasi hampir pada setengah penduduknya dalam waktu 9 hari setelah memulai program vaksinasi.

Padahal negara itu hanya memiliki 37 dokter sebelum pandemic Covid-19.

Pencapaiannya pun dipuji oleh Unicef  dalam sebuah ungghan di Facebook resmi milik mereka pada Kamis, 8 April 2021.

Baca Juga: KPK Perdana Terbitkan SP3 untuk BLBI, Saor Siagian: KPK Saat Ini Gak Punya Harga Diri

Bhutan diketahui memulai suntikan vaksin Covid-19 pada Sabtu, 27 Maret 2021. Suntikan vaksin Covid-19 perdana diberikan kepada seorang pejabat untuk menunjukkan kepercayaan pada vaksin tersebut.

The Telegraph melaporkan tak berselang lama, tepatnya pada Selasa, 6 April 2021, hampir 469.664 dari total populasi 735.553 telah menerima satu dosis vaksin.

Dengan anak-anak yang dikecualikan dari vaksinasi untuk saat ini.

Baca Juga: Polisi Bubarkan Balap Liar di Jalan Baru Bintara Kota Bekasi

Secara keseluruhan, sekitar 62 persen warga Bhutan yang memenuhi syarat untuk divaksinasi. Dalam prosesnya mereka hanya membutuhkan waktu dalam tujuh hari untuk program tersebut.

Bhutan dianggap sebagai salah satu negara paling tidak berkembang di dunia, tetapi terkenal karena karena tingkat kemajuan secara indeks Kebahagiaan Domestik Bruto.

Namun, bisa jadi ukuran populasi Bhutan yang kecil memungkinkannya memiliki keuntungan besar dibandingkan banyak negara lain.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Kasus Covid-19 Lagi Turun, Mudik Sepakat Tahan Dulu

Menurut The Telegraph, Bhutan mengandalkan sukarelawan warganya yang berdedikasi, yang dikenal sebagai "desuup", untuk menjalankan program vaksinasi.

Para sukarelawan memberikan vaksin ke pusat perawatan kesehatan serta memastikan warga Bhutan untuk melakukan janji temu dan mendidik orang Bhutan tentang jarak sosial dan pemakaian masker.

Sebelum pandemi, Bhutan hanya memiliki 37 dokter dan kurang dari 3.000 petugas perawatan kesehatan penuh waktu, The Telegraph melaporkan.

Baca Juga: Laporkan Henny Mona dan Sandy Tumiwa Pasal Perzinaan, Rio Reifan: Saya Dizalimi dan Difitnah

Untuk menjangkau sekitar 3.000 orang Bhutan yang tinggal di desa-desa di pegunungan di distrik barat laut Gasa, tim yang terdiri dari empat staf medis didampingi oleh enam desuup, yang bekerja sebagai guru sekolah dasar setempat.

Mereka mencapai enam desa dalam enam hari, dalam kondisi sulit yang membutuhkan sepatu bot berat dan bahkan mengaktifkan helikopter untuk membawa perbekalan.

Alasan mengapa Bhutan dapat melakukan vaksinasi dengan cepat dikarenakan Bhutan memiliki program imunisasi yang telah mapan.

Baca Juga: Catat! Dishub Kabupaten Bekasi Siapkan 6 Pos Penyekatan di Jalur Mudik

Bhutan telah mencapai imunisasi universal pada warganya sejak tahun 1990-an seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari MotherShip pada Jumat, 9 April 2021.

Upaya vaksinasi Covid-19 lantas hanya perlu mengikuti program-program imunisasi yang sudah berjalan tersebut.

Selain itu warga Bhutan memiliki Kepercayaan pada pihak berwenang tinggi dan resistensi terhadap vaksinasi yang rendah.

Perdana Menteri Bhutan, Lotay Tshering, adalah seorang dokter yang berkualifikasi dan telah memimpin tanggapan negara terhadap perkembangan kasus Covid-19 di negara itu.***

 

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Mothership


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x