PR BEKASI - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia bersedia mengerahkan kapal tempur ke Laut Natuna Utara untuk menegaskan kedaulatan negara itu atas cadangan minyak di wilayah perairan yang diperebutkan.
Diketahui, Rodrigo Duterte telah merangkul China untuk menjadi mitra terbesar Filipina sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2016.
Namun, dirinya telah menghadapi kritik dari dalam negeri yang meningkat karena keengganannya untuk menghadapi China atas aktivitasnya di perairan Laut Natuna Utara yang diklaim Filipina.
Baca Juga: 8 Wilayah yang Perbolehkan Warganya Mudik Lokal, Ada Jabodetabek dan Bandung Raya
Ketegangan meningkat bulan lalu setelah ratusan kapal China terdeteksi masuk Whitsun Reef di Kepulauan Spratly, yang diperebutkan oleh beberapa negara, termasuk Filipina dan China.
China telah menolak tuntutan berulang kali oleh Filipina untuk menarik kembali kapal-kapal tersebut, yang menurut FIlipina adalah kapal milisi maritim dan Cina mengatakan sebagai kapal penangkap ikan.
"Saya tidak begitu tertarik sekarang pada memancing. Saya kira tidak ada cukup ikan untuk diperdebatkan," kata Rodrigo Duterte, Senin, 19 April 2021, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.
"Tapi ketika kita mulai menambang, ketika kita mulai mendapatkan apapun yang ada di perut Laut Natuna Utara minyak kita, maka pada saat itu ... saya akan mengirim kapal tempur Filipina ke sana untuk menyatakan kedaulatan," katanya, menambahkan.