PR BEKASI – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman dikabarkan telah bersekongkol dengan dinas intelijen Israel, Mossad untuk menggulingkan Raja Abdullah II dari Yordania dalam percobaan kudeta baru-baru ini.
Menurut surat kabar asal Lebanon, Al Akhbar, dalam persekongkolan tersebut Pangeran Mohammed bin Salman mendapatkan imbalan oleh Israel untuk menjadi perwalian situs suci di kota Yerusalem yang diduduki bila kudeta berhasil dilaksanakan.
Al Akhbar mengakui mereka mendapatkan informasi tersebut dari seorang pejabat keamanan Yordania.
Baca Juga: Jokowi Angkat Suara Soal Rencana Pemerintah Impor Beras
Pejabat keamanan Yordania tersebut mengatakan upaya untuk menggulingkan Raja Abdullah II merupakan sebuah skema yang melibatkan Israel, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan Amerika Serikat (AS).
Menurut pejabat Yordania yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengatakan aksi percobaan kudeta tersebut belum pernah terjadi sebelumnya di Yordania.
“Aksi kudeta yang terjadi baru-baru ini merupakan permasalahan besar dan rumit yang melibatkan banyak pihak dan belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor.
Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak Saat Latihan Penembakan Rudal, Fahri Hamzah Sampaikan Doa
Tetapi, beruntung Raja Abdullah II berhasil menggagalkannya dengan tenang dengan tetap menjaga keseimbangan internal dan regional Yordania.