Bentrok dengan Warga dalam Unjuk Rasa Anti-Palestina, Yahudi Orthodoks Ucap 'Matilah Orang Arab'

- 23 April 2021, 09:19 WIB
Massa Yahudi Ortodoks melakukan aksi unjuk rasa anti-Palestina di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 22 April 2021 sembari mengucap sumpah serapah ke orang Arab.
Massa Yahudi Ortodoks melakukan aksi unjuk rasa anti-Palestina di Kota Tua Yerusalem, Kamis, 22 April 2021 sembari mengucap sumpah serapah ke orang Arab. /Twitter/@edokonrard

PR BEKASI – Ratusan massa Yahudi Ortodoks melaksanakan unjuk rasa anti-Palestina yang berakhir dengan kericuhan pada Kamis, 22 April 2021 di Kota Tua Yerusalem yang diduduki.
 
Unjuk rasa tersebut dilakukan oleh mereka untuk memulihkan kembali martabat etnis Yahudi di Yerusalem setelah salah satu dari mereka bentrok di dalam sebuah kereta oleh dua pemuda Palestina seminggu lalu.
 
Selain itu, mereka juga meneriakkan yel-yel yang mengandung unsur permusuhan dan rasisme pada warga Palestina.

Baca Juga: Ratusan Seniman Divaksinasi, Raisa: Seneng Banget, Semoga yang Lain Dapat Giliran

“Matilah orang-orang Arab. Bunuh mereka,” bunyi yel-yel tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middel East Eye.
 
Di waktu yang sama, warga Palestina juga melakukan aksi unjuk rasa di Gerbang Damaskus Yerusalem, lokasi  jalan utama yang digunakan oleh warga Palestina untuk memasuki tembok kastil Kota Tua.
 
Pasukan keamanan Israel pun sudah berusaha untuk menahan massa Yahudi Ortodoks untuk menyerang warga Palestina.
 
Namun akhirnya pasukan Israel mulai menembakkan gas air mata ke dan memanfaatkan petugas berkuda untuk mendorong mundur massa Yahudi Ortodoks dan warga Palestina.

Baca Juga: Setuju dengan Pernyataan Zaskia Adya Mecca, Arie Kriting: Ganggu Suasana Ramadhan yang Harusnya Syahdu 

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan polisi dan ratusan pengunjuk rasa berlarian di jalan ketika suara kembang api atau granat kejut bergema dalam kericuhan mereka.
 
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan ada 32 warga Palestina yang terluka, termasuk 12 orang di antaranya yang dirawat di rumah sakit.
 
Diketahui, kelompok Yahudi Ortodoks menggunakan grup WhatsApp untuk meminta para pengunjuk rasa membawa senjata sembari mengunggah instruksi tentang cara menghindari penangkapan.
 
Dalam obrolan grup yang diselenggarakan oleh kelompok sayap kanan La Familia tersebut, diketahui mereka telah menyiapkan senjata untuk menyerang warga Palestina.

Baca Juga: Siap Mengabdi Seumur Hidup di AC Milan, Zlatan Ibrahimovic Teken Kontrak hingga Musim Depan

“Orang Arab akan terbakar hari ini, bom Molotov sudah ada di bagasi ... menurut saya, orang Arab meninggal hari ini,” isi percakapan grup WhatsApp tersebut.
 
Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter, pemuda Israel difilmkan melemparkan pipa dan benda keras lainnya ke rumah warga Palestina di Kota Tua.
 
Sebelumnya, pada Kamis pagi, seorang pria Yahudi memukul wajah wanita Palestina dan pria lainnya yang mengendarai mobil berbendera Israel menembakkan beberapa peluru dari senjata api di dekat Kementerian Kehakiman Israel.
 
Insiden tersebut diduga sebagai bentuk balas dendam massa Yahudi Ortodoks terhadap pemukulan yang dilakukan di kereta oleh pemuda Palestina beberapa minggu lalu.

Baca Juga: Soal Penggunaan Speaker dan Toa Masjid, Habib Abubakar Assegaf: Haram Jika Mengganggu Orang Lain 

Yel-yel "Matilah Arab" yang digunakan di pawai tersebut  adalah pokok protes yang diorganisir oleh Lehava, sebuah kelompok Yahudi Ortodoks.
 
Mereka dikenal sering melakukan intimidasi, pelecehan dan kekerasan untuk menghentikan orang Israel dan Palestina berkencan atau bahkan menjadi teman atau rekan kerja.
 
Sementara warga Palestina membentuk sekitar 20 persen dari populasi Israel, dengan kedua komunitas yang tinggal berdekatan di kota-kota seperti Yerusalem membuat permusuhan semakin tinggi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x