Israel Serang Warga Palestina saat Itikaf di Masjid Al-Aqsa, Ratusan Orang Jadi Korban

- 8 Mei 2021, 13:10 WIB
Polisi bersenjata Israel menyerang warga Palestina yang sedang melaksanakan ibadah Itikaf di Masjid AL Aqsa, Yerusalem yang diduduki pada Jumat malam waktu setempat, 7 Mei 2021.
Polisi bersenjata Israel menyerang warga Palestina yang sedang melaksanakan ibadah Itikaf di Masjid AL Aqsa, Yerusalem yang diduduki pada Jumat malam waktu setempat, 7 Mei 2021. /REUTERS/Ammar Awad

PR BEKASI – Aksi kekerasan sporadis yang dilakukan oleh kepolisian Israel terhadap masyarakat Palestina di Yerusalem kembali terjadi pada Jumat malam waktu setempat, 7 Mei 2021.

Kepolisian Israel menyerang masyarakat Palestina yang sedang melaksanakan ibadah Itikaf yang khusus diadakan di akhir bulan Ramadhan di Masjid Al-Aqsa.

Sebagaimana diketahui, Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu tempat suci umat Muslim.

Para jamaah melemparkan batu dan kursi ke arah polisi, yang menembakkan peluru berlapis karet dan granat kejut.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Hamil di Bulan Ramadhan, Simak Hukum Berpuasa bagi Ibu Hamil

Petugas medis Palestina mengatakan lebih dari 20 warga Palestina dirawat di rumah sakit, sebagian besar dengan luka di mata dan wajah, ada laporan lebih banyak orang dengan luka yang tidak terlalu serius.

Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 136 orang terluka dalam bentrokan itu, sementara dari pihak Israel mengatakan enam petugas polisi terluka.

Sebelumnya pada hari itu, pemukim Israel dan warga Palestina bentrok di sebuah jalan di lingkungan Yerusalem timur Sheikh Jarrah di mana beberapa keluarga etnis Palestina berjuang melawan penggusuran yang diperintahkan pengadilan.

Baca Juga: Syok Berat saat Divonis Kanker Getah Bening, Suami Tasya Kamila: Gue Drop, Tapi karena Keluarga Jadi Sadar

Pertarungan hukum yang berlangsung lama atas pendudukan telah menyalakan kembali konflik dalam beberapa hari terakhir.

Mahkamah Agung Israel diperkirakan akan membuat keputusan minggu depan tentang apakah akan mengusir penduduk Palestina dari properti yang diklaim oleh pemukim Yahudi sebagai milik mereka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Israel untuk menghentikan semua penggusuran di lingkungan itu.

Baca Juga: SM Entertainment Siap Bentuk NCT Hollywood di AS, Begini Bocoran Program Audisinya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya sangat prihatin tentang meningkatnya ketegangan, dan penggusuran keluarga Palestina.

“Sangat penting untuk menghindari langkah sepihak yang memperburuk ketegangan atau membawa kita semakin jauh dari perdamaian,” kata seorang juru bicara kementerian, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NPR.

“Saat kita menuju periode sensitif di hari-hari mendatang, sangat penting bagi semua pihak untuk memastikan ketenangan dan bertindak secara bertanggung jawab untuk meredakan ketegangan dan menghindari konfrontasi dengan kekerasan,” tambah dirinya.

Baca Juga: Hotman Paris Akan Laporkan Balik Hotma Sitompul dan Pengacaranya ke Peradi: Saya Berani dan Siap Hadapi Mereka

Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk intrusi di masjid dan meminta polisi Israel untuk melindungi hak-hak warga Palestina untuk mempraktikkan ritual keagamaan suci mereka.

Juru bicara kementerian Ahmed Hafez mengatakan ancaman ilegal ke wilayah yang diduduki Palestina merupakan pelanggaran hukum internasional, merusak peluang mencapai solusi dua negara, dan mengancam fondasi keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.

Aksi kekerasan tersebut dikhawatirkan akan terjadi hingga malam terakhir itikaf pada Minggu, 9 Mei 2021 yang diketahui dilakukan di malam Lailatul Qadar yang dianggap malam paling suci dalam kalender Islam.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x