AS Dukung Israel, Anggota Kongres Keturunan Palestina Ini Kecam Keras Pernyataan Joe Biden

- 15 Mei 2021, 13:24 WIB
Anggota kongres Rashida Tlaib yang menentang dukungan AS untuk bela Israel.
Anggota kongres Rashida Tlaib yang menentang dukungan AS untuk bela Israel. /REUTERS/Erin Scott

PR BEKASI - Anggota kongres dari Dewan Perwakilan Rakyat Demokrat, Rashida Tlaib, menentang keras dukungan militer Amerika Serikat (AS) untuk Israel.

Selain itu, Rashida Tlaib juga menyerukan perlindungan atas hak-hak kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

Diketahui, Rashida Tlaib merupakan satu-satunya sekaligus anggota kongres AS pertama dengan keturunan Palestina.

Baca Juga: Mengejutkan! Jazuli Juwaini Bongkar Fakta yang Jarang Diketahui soal Hubungan Palestina dan Indonesia

Dalam pidatonya, Rashida Tlaib mengkritik Presiden AS Joe Biden dan pejabat tinggi lainnya yang memberikan pernyataan yang dinilainya tidak 'memanusiakan rakyat Palestina'.

"Membaca pernyataan dari Presiden (Joe) Biden, Sekretaris Blinken, Jenderal (Lloyd) Austin dan para pemimpin kedua partai, Anda sama sekali tidak akan tahu bahwa rakyat Palestina benar-benar ada," ujar Tlaib dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 15 Mei 2021.

"Belum ada pengakuan atas serangan terhadap keluarga-keluarga Palestina yang dirampok dari rumah mereka sekarang. Tidak disebutkan anak-anak yang ditahan atau dibunuh," katanya.

Baca Juga: Mengenal Nakba Day, 15 Mei: Bagi Rakyat Palestina Tak Hanya Sejarah Atas Pendudukan Israel

"Tidak ada pengakuan yang berkelanjutan tentang kampanye pelecehan dan teror oleh polisi Israel terhadap jemaah yang berlutut dan berdoa serta merayakan hari-hari tersuci di salah satu tempat paling suci mereka, tidak disebutkan bahwa Al-Aqsa dikelilingi oleh kekerasan, gas air mata, asap, saat orang-orang berdoa," lanjutnya.

"Jika Departemen Luar Negeri kita sendiri bahkan tidak dapat mengakui pembunuhan anak-anak Palestina adalah salah, saya akan mengatakannya untuk jutaan orang Amerika yang berdiri bersama saya menentang pembunuhan anak-anak yang tidak bersalah, tidak peduli etnis, atau keyakinan mereka," tambahnya.

Pada Jumat 14 Mei 2021, Israel terus membombardir jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri serta mengumpulkan pasukan dan tank di dekat orang-orang yang terkepung.

Baca Juga: Ada Umat Islam yang Tak Peduli dengan Kondisi Palestina, Simak Nasihat dari Ustaz Abdul Somad

Setidaknya ada sekitar 119 warga Palestina termasuk 31 anak-anak tewas dan lebih dari 830 orang luka-luka sejak perang pada Senin lalu.

Roket yang ditembakkan oleh kelompok Palestina di Jalur Gaza juga menewaskan sekitar tujuh orang di Israel.

Pemerintah AS telah menyatakan simpati untuk semua korban, tapi tidak memilih pihak mana pun atau mengkritik Israel karena penggunaan kekuataan yang tidak proporsional.

Baca Juga: Jalur Gaza Luluh Lantak, Pemimpin Israel Bersumpah Serangan ke Palestina Belum Selesai

Pada Rabu lalu, Biden mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri, sementara pada Kamis ia mengulangi seruannya agar kedua belah pihak menahan tembakan.

"Pertanyaannya adalah bagaimana... mereka sampai pada titik di mana ada penurunan serangan yang signifikan, terutama serangan roket yang tanpa pandang bulu ditembakkan ke pusat-pusat populasi," kata Biden.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x