"Namun, yang saya ketahui sejak awal, pecahnya eskalasi antara Palestina dan Israel adalah agar pasukan Israel menarik pasukannya dari Masjidil Aqsa, dan juga berhenti melakukan intimidasi terhadap warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah, serta melepaskan para tahanan yang ditangkap dalam eskalasi terakhir," tutur Muhammad Husein.
Terkait berapa lama gencatan senjata itu bisa bertahan, Muhammad Husein mengatakan bahwa biasanya Israel lah yang melanggar kebijakan yang sudah disepakati sebelumnya.
Baca Juga: Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara Memalukan, Rocky Gerung: Lengkap Sudah Penderitaan Bangsa Ini
"Biasanya memang setelah beberapa waktu berlalu, biasanya pihak Israel ini melanggar kebijakan yang sudah disepakati. Namun tidak di awal-awal kesepakatan, karena ini taruhannya adalah tekanan dan jaminan dari negara-negara mediasi, dari Mesir, Amerika, bahkan Eropa," kata Muhammad Husein.
"Jadi yang memediaisi ini bukan sembarang negara, namun banyak sekali tekanan-tekanan yang didapatkan Israel. Kalau mereka nekat melanggar di awal-awal masa kesepakatan, maka akan ada sanksi yang sangat besar dan kemarahan dunia terhadap aksi tersebut," sambungnya.
Meski demikian, Muhammad Husein tetap berharap bahwa gencatan senjata antara Israel dan Palestina bisa berjalan cukup lama, agar warga Palestina bisa kembali hidup normal.
"Namun kita masih terus menunggu, semoga kali ini memang benar-benar gencatan senjata bisa berjalan cukup lama, sehingga warga Palestina di mana pun berada bisa kembali hidup normal," ucapnya.
"Meskipun kita masih melihat korban-korban luka, rumah-rumah yang hancur lebur, yang perlu waktu lama untuk direkonstruksi," ujar Muhammad Husein.***