PR BEKASI - Pada Selasa, Hishammuddin Hussein selaku Menteri Luar Negeri Malaysia, mengatakan bahwa dia akan memanggil duta besar China atas manuver pesawat militer China di wilayah udara dekat negara bagian Sarawak, Malaysia Timur.
Hal tersebut sama saja dengan pelanggaran di wilayah udara dan kedaulatan Malaysia.
Pernyataan Hishammuddin mengikuti pengumuman sebelumnya oleh Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) bahwa pada Senin sore mereka mengerahkan jet untuk mencegat 16 pesawat militer China yang hampir melanggar wilayah udara nasional negara Asia Tenggara.
Dalam tanggapannya, China mengatakan bahwa kegiatan yang dilaporkan adalah bagian dari pelatihan penerbangan rutin yang tidak menargetkan negara mana pun dan mematuhi hukum internasional.
Beijing mengklaim bahwa nine-dash line yang kontroversial itu berada di atas Laut Cina Selatan, membentang jauh ke perairan di negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur.
Sementara itu dari Negara Asia Tenggara dan penuntut balik terhadap Beijing, yang menganggap bahwa China telah mengklaim secara ilegal, jika berdasarkan hukum internasional.
RMAF mengatakan penerbangan pesawat China pertama kali terdeteksi oleh Pusat Pertahanan Udara di Sarawak pada Senin pukul 11.53 pagi.
Penerbangan pesawat tersebut mendekati Wilayah Informasi Penerbangan (FIR) Kota Kinabalu melalui area yang merupakan bagian dari FIR Singapura.