Langkah tersebut dilakukan untuk menahan dan melucuti senjata para pemimpin Front Pembebasan Rakyat Tigray, bekas partai yang berkuasa di kawasan itu.
Dia mengatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara federal.
Meskipun dia bersumpah konflik akan singkat, pertempuran berlanjut lebih dari enam bulan kemudian.
Selain itu, laporan tentang kekejaman, termasuk meluasnya penggunaan pemerkosaan, menjadi meningkat.
Baca Juga: Viral! Orangutan Berukuran Besar Masuk ke Pemukiman Warga di Kaltim, Diduga karena Kelaparan
Banyak pemimpin telah memperingatkan bencana besar tersebut.
AS dan Uni Eropa pada Kamis, 10 Juni 2021 mengeluarkan permohonan untuk upaya internasional yang lebih besar dalam mengatasi kelaparan yang muncul.
Organisasi bantuan internasional telah berulang kali mengeluh bahwa mereka ditolak aksesnya ke wilayah itu oleh pasukan Ethiopia dan pasukan dari negara tetangga Eritrea.***