PR BEKASI - Sebuah jurnal penelitian mengatakan bahwa penularan Covid-19 melalui udara atau melalui ucapan manusia adalah kontributor utama penyebaran cepat Covid-19.
Penyebaran itu terjadi ketika mereka yang terinfeksi Covid-19, berbicara tanpa masker atau penutup lain di hidung dan mulut mereka.
Hal ini memungkinkan tetesan pernapasan yang terinfeksi Covid-19, atau sejumlah kecil cairan yang dikeluarkan dari tenggorokan dan paru-paru saat berbicara atau batuk, menyebar ke orang lain.
Jika berbicara tidak mengenakan masker, maka tetesan cairan kecil atau aerosol tersebut dapat melewati udara dan masuk ke hidung kemudian ke tenggorokan orang lain di sekitarnya.
Jika aerosol tersebut mencapai saluran pernapasan bagian bawah, yaitu salah satunya paru-paru, hal itu dapat menyebabkan orang tersebut terinfeksi Covid-19.
"Peran ganda masker dalam menahan penyebaran penyakit akan mengurangi tingkat keparahannya," kata peneliti, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui UPI, Sabtu, 12 Juni 2021.
"Kita semua pernah melihat beberapa tetesan ludah beterbangan ketika orang berbicara, tetapi ada ribuan lainnya yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang," kata Adriaan Bax dalam siaran pers.
"Ketika air menguap dari tetesan yang berpotensi mengandung virus, mereka mengapung di udara selama beberapa menit, seperti asap, sehingga membahayakan orang lain," kata Bax selaku peneliti dan ahli biofisika di Institut Nasional Diabetes dan Pencernaan.