PR BEKASI - Faksi Palestina pada Rabu memperingatkan kepada Otoritas Palestina agar tidak melakukan negosiasi damai dengan pemerintah baru Israel.
Peringatan dari faksi Palestina datang sebagai tanggapan atas laporan di Channel 12 yang mengklaim bahwa Otoritas Palestina telah membentuk tim negosiasi untuk menangani masalah baru Israel-Palestina.
Menurut laporan tersebut, tim Otoritas Palestina (PA) akan menuntut Israel kembali ke situasi yang ada di Tepi Barat sebelum Intifada kedua.
Hal ini berarti Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak akan lagi memasuki Area A di Tepi Barat untuk menangkap warga Palestina yang dicurigai terlibat dalam kegiatan teroris.
Baca Juga: Israel Kembali Lancarkan Serangan, Wanita Palestina Tewas Ditembak di Tepi Barat
Tim perunding Otoritas Palestina juga akan menuntut kontrol atas area tambahan di Area B dan C, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melaui The Jerusalem Post, Kamis, 17 Juni 2021.
Sedangkan dalam Persetujuan Damai Oslo yang ditandatangani oleh Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dengan membagi Tepi Barat menjadi tiga wilayah kendali.
Dengan Area A secara eksklusif dikelola oleh Otoritas Palestina (PA), sedangkan Area B dikelola oleh PA dan Israel, kemudian Area C dikelola oleh Israel.
Seorang pejabat senior Otoritas Palestina (PA) di Ramallah menolak dengan mengomentari laporan tersebut melalui Channel 12.