PR BEKASI - Hutan hujan terbesar di dunia, Amazon, tengah dalam kondisi yang dapat membahayakan umat manusia.
Pasalnya, hutan hujan Amazon saat ini terus dilanda deforestasi secara intens.
Dalam 10 tahun terakhir, hutan Amazon lebih banyak melepaskan CO2 ketimbang menyerapnya.
Baca Juga: Hutan Amazon Kini Produksi CO2 Lebih Banyak daripada yang Diserap Perburuk Keadaan Iklim Dunia
Menanggapi hal tersebut, Pemimpin Rainforest Alliance, mendesak perhatian dari semua pihak.
Dia menekankan bahwa melestarikan hutan, dalam hal ini hutan Amazon, bukanlah suatu pilihan melainkan kewajiban.
"Antara 2010 dan 2019, misalnya, degradasi di Amazon Brasil, yang disebabkan oleh fragmentasi, pemanenan berlebihan, atau kebakaran yang merusak tetapi tidak menghancurkan pohon, menyebabkan emisi tiga kali lebih banyak daripada perusakan hutan secara langsung," katanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Anadolu Agency.
Baca Juga: CEO Amazon Jeff Bezos kembali Rebut Takhta Orang Terkaya di Dunia Usai Gelarnya Direbut Elon Musk
Berenger mewanti-wanti masyarakat dunia terkait kondisi hutan Amazon yang kini memasuki titik kritis, dengan menyebutnya sebagai "peringatan bagi umat manusia".
Seperti yang diketahui, hutan Amazon memegang peranan penting terhadap perubahan iklim di seluruh belahan bumi bagian barat.