WHO 'Marahi' Negara-negara yang Terburu-buru Cabut Aturan Lockdown, Khawatirkan Kondisi Rumah Sakit

- 8 Juli 2021, 12:04 WIB
Beberapa masyarakat Inggris mengenakan masker dan berjalan di atas Jembatan Westminster, di tengah pandemi COVID-19, di London.
Beberapa masyarakat Inggris mengenakan masker dan berjalan di atas Jembatan Westminster, di tengah pandemi COVID-19, di London. /Reuters/Henry Nicholls/Reuters

PR BEKASI - Kepala kedaruratan WHO, Michael Ryan mendesak kepada negara-negara untuk tidak prematur mencabut pembatasan Covid-19 alias lockdown.

WHO khawatir jika negara-negara kembali mencabut langkah-langkah pembatasan Covid-19 maka mereka akan kehilangan keuntungan dan mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 kembali mengingkat.

Terkait hal ini, Ryan memperingatkan ketika Inggris yang bersiap untuk mengakhiri pembatasan Covid-19 pada 19 Juli ini.

Baca Juga: Alasan Shanks Curi Gomu Gomu no Mi dari Who's Who 12 Tahun Silam, Wasiat Langsung dari Gol D. Roger? 

Ryan mengatakan bahwa untuk sementara waktu setiap negara harus memutuskan sendiri perihal penanganan kasus Covid-19.

Begitu juga termasuk individu yang tidak divaksinasi harus bertanggung jawab untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 8 Juli 2021, hal tersebut dilakukan agar rumah sakit tidak kewalahan oleh gelombang pandemi Covid-19 lainnya.

"Gagasan bahwa semua orang dilindungi, saya pikir saat ini adalah asumsi yang sangat berbahaya di mana pun di dunia, dan itu masih merupakan asumsi berbahaya di lingkungan Eropa," kata Ryan.

Baca Juga: WHO Peringatkan Gelombang Varian Delta Akan Sapu Benua Eropa 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x