PR BEKASI - Konflik yang terjadi antara Palestina dengan Israel masih menjadi perhatian publik internasional hingga saat ini.
Baru-baru ini, warga Palestina mengutuk penyerbuan kompleks Masjid Al Aqsa pada hari Minggu, 18 Juli 2021 oleh polisi Israel.
Tak hanya itu, polisi Israel juga meluncurkan gas air mata dan peluru baja berlapis karet ke jamaah di situs tersuci ketiga Islam di Yerusalem Timur yang diduduki, menurut media Palestina.
Menurut keterangan pejabat Palestina, polisi Israel secara paksa mengevakuasi jamaah Muslim untuk membuka jalan bagi para pengunjung Yahudi di salah satu tempat paling sensitif dalam konflik Palestina-Israel.
Baca Juga: Cek Fakta: Rekaman Video Jenazah Hidup Kembali di Palestina Beredar di Media Sosial
Otoritas Palestina (PA), yang mengatur bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki Israel, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa "pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi akibat serangan Israel di kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem yang diduduki" .
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Senin, 19 Juli 2021, PA juga menyebut kunjungan Yahudi itu provokatif dan "ancaman serius terhadap" keamanan dan stabilitas".
Tetapi polisi Israel mengatakan bahwa pada dini hari, “para pemuda Palestina mulai melemparkan batu ke lapangan terbuka Temple Mount ke arah pasukan polisi, yang membubarkan mereka”.