PR BEKASI - Amerika Serikat dan koalisi sekutunya kompak menuduh China telah melakukan kampanye peretasan dunia maya global.
Tuduhan tersebut mengatakan bahwa China telah mempekerjakan seolah peretas (hacker).
Amerika Serikat dengan koalisinya NATO, Uni Eropa, Inggris, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Kanada sepakat atas tuduhan tersebut.
Baca Juga: Sandiaga Uno Kirim Delegasi ke Amerika Serikat untuk Promosi Wisata, Epidemiolog UI: Ngapain?
"AS dan negara-negara di seluruh dunia meminta pertanggungjawaban China atas tindakan yang tak bertanggung jawab, mengganggu, dan ketidakstabilan dunia maya," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 19 Juli 2021.
"Itu merupakan ancaman besar bagi ekonomi dan keamanan nasional kita," sambung Blinken.
Selain itu, Departemen Kehakiman AS menyatakan ada empat warga negara China - tiga pejabat dan satu peretas sewaan - telah didakwa pada hari ini.
Baca Juga: Laporan 120 Benda Asing Mirip UFO Hebohkan Publik Amerika Serikat, Tanda Alien? Ini Kata Ilmuwan
Mereka dituduh telah melakukan kampanye peretasan yang mengarah pada puluhan perusahaan, universitas, dan lembaga pemerintahan di AS.