"Taliban telah membuktikan bahwa mereka tidak memiliki keinginan dan niat untuk perdamaian," katanya dalam pidato sesudah salat Idul Adha, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah, Rabu, 21 Juli 2021.
Baca Juga: Perang Terlama Akan Berakhir, Joe Biden Tarik Pasukan AS di Afghanistan Sebelum 11 September
Mirwais Stanikzai, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan tiga roket telah ditembakkan dari sebuah truk pikap, tetapi satu gagal meledak.
"Berdasarkan informasi awal kami sebanyak tiga roket telah ditembak ke arah Kabul, beruntung tidak ada korban jiwa dalam serangan ini," katanya.
Diketahui, serangan roket yang diduga dilakukan oleh Talibat tersebut bukanlah yang pertama kali menargetkan istana kepresidenan di Kabul.
Pada tahun lalu, istana diserang oleh kelompok teroris Daesh ketika ratusan orang berkumpul untuk pelantikan Ashraf Ghani untuk masa jabatan kedua sebagai presiden, mendorong beberapa orang untuk melarikan diri.
Baca Juga: Bom Mobil Meledak di Afghanistan, 7 orang Tewas dan 50 lainnya Terluka
Taliban telah mengumumkan gencatan senjata selama hari-hari besar Islam yang lalu, menawarkan kelonggaran bagi warga Afghanistan yang dapat mengunjungi keluarga dengan relatif aman, tetapi tidak ada tawaran seperti itu yang dibuat pada kesempatan ini.
Ibrahim Bahiss, konsultan International Crisis Group, mengatakan serangan hari Selasa itu simbolis, dimaksudkan untuk menunjukkan jangkauan gerilyawan yang beroperasi di Afghanistan.
"Fakta bahwa mereka mendarat begitu dekat dengan istana presiden menunjukkan bahwa serangan-serangan ini berpotensi menjadi sangat mematikan," tambahnya.