Hentikan Penjualan di Israel Sebagai Dukungan pada Palestina, Perusahaan Es Krim Ini Malah Disebut Teroris

- 22 Juli 2021, 07:50 WIB
Perusahaan es krim asal Amerika Serikat (AS), Ben & Jerry’s disebut sebagai kelompok teroris setelah mereka memutuskan untuk menghentikan penjual produk mereka di wilayah pendudukan Palestina.
Perusahaan es krim asal Amerika Serikat (AS), Ben & Jerry’s disebut sebagai kelompok teroris setelah mereka memutuskan untuk menghentikan penjual produk mereka di wilayah pendudukan Palestina. /Ben & Jerry's

Baca Juga: Palestina Mengutuk Tindakan Israel, Kembali Serbu Kompleks Masjid Al Aqsha Jelang Hari Raya Idul Adha

Ben and Jerry's yang berbasis di Vermont, AS pada Senin, 19 Juli 2021 mengumumkan akan menghentikan penjualan es krim es krimnya di Wilayah Pendudukan Palestina yang terdiri dari Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Perusahaan itu mengatakan langkah itu dilakukan di tengah penolakan dari pelanggan dan keputusan bahwa menjual produk mereka di wilayah tersebut, yang biasanya digambarkan sebagai wilayah yang diduduki Israel sejak 1967.

“Hal tersebut tidak konsisten dengan nilai-nilai kami. Jadi kami memutuskan untuk menghentikan penjualan produk kami sampai batas waktu yang belum ditentukan,” bunyi pernyataan Ben and Jerry’s.

Meskipun tak menghentikan penjualan produknya di tiga wilayah tersebut, Ben and Jerry's mengatakan akan terus menjual es krim di seluruh Israel.

Baca Juga: Israel Produksi Obat Semprot Covid-19, Dinilai Ampuh Lawan Varian Alpha dan Gamma

Akan Tetapi, Naftali Bennett dalam komentarnya, Rabu, 21 Juli 2021 menyebut keputusan itu salah secara moral.

Dirinya juga meminta masyarakat Israel untuk berpindah ke produk es krim lainnya sebagai bentuk bela negara

“Ada banyak merek es krim lainnya di Israel. Tapi kita hanya punya satu negara. Ini adalah harga diri,” katanya.

Unilever mengatakan dalam sebuah pernyataan minggu ini bahwa pembelian Ben and Jerry's pada tahun 2000 termasuk pemahaman bahwa mereka akan diizinkan untuk menjalankan urusannya sendiri.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x