WHO Sebut Covid-19 Varian Delta Dapat Jadi Dominan dalam Beberapa Bulan Kedepan

- 22 Juli 2021, 12:14 WIB
Pekerja sedang beristirahat setelah menguburkan korban virus corona di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Pekerja sedang beristirahat setelah menguburkan korban virus corona di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia. /ANTARA/Raisan Al Farisi

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Berbayar di Indonesia Disorot WHO, Singgung soal Etika Pandemi

Negara tersebut termasuk Australia, Bangladesh, Botswana, Inggris, Cina, Denmark, India, Indonesia, Israel, Portugal, Rusia, Singapura, dan Afrika Selatan.

“Bukti yang berkembang mendukung peningkatan transmisibilitas varian Delta dibandingkan dengan non-VOC. Namun, mekanisme yang tepat untuk peningkatan transmisibilitas masih belum jelas,” kata WHO.

WHO mengatakan bahwa secara keseluruhan 3,4 juta kasus Covid-19 baru dilaporkan dalam seminggu hingga 18 Juli 2021, naik 12 persen pada minggu sebelumnya.

"Pada tingkat ini, diharapkan jumlah kumulatif kasus Covid-19 yang dilaporkan secara global dapat melebihi 200 juta dalam tiga minggu kedepan," ujar WHO.

Baca Juga: WHO Bereaksi Soal Kabar Thailand Akan Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

WHO juga mengatakan bahwa peningkatan global dalam penularan tampaknya didorong oleh empat faktor.

Di antaranya yaitu varian yang lebih menular; relaksasi langkah-langkah kesehatan masyarakat; peningkatan pencampuran sosial dan sejumlah besar orang yang tidak divaksinasi.

Selain itu, kasus infeksi Covid-19 naik 30 persen di wilayah Pasifik Barat WHO dan 21 persen di wilayah Eropa.

Jumlah kasus baru tertinggi dilaporkan dari Indonesia sekitar 350.273 kasus baru dan naik menjadi 44 persen, Inggris sekitar 296.447 kasus barudan naik menjadi 41 persen, serta Brasil sekitar 287.610 kasus baru dan turun menjadi 14 persen.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x