PR BEKASI - Indonesia kembali menjadi sorotan media asing, kali ini terkait PPKM darurat yang akan dilonggarkan disaat jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat beberapa hari terakhir.
Pakar kesehatan masyarakat mengatakan bahwa keputusan Indonesia untuk melonggarkan PPKM darurat karena didorong oleh masalah sosial dan ekonomi.
Namun, ketika Indonesia sedang bergulat dengan pandemi Covid-19, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa sementara pembatasan keseluruhan yang berlaku sejak Juli akan diperpanjang selama seminggu dan beberapa tindakan akan dilonggarkan.
Beberapa bisnis, termasuk salon, garasi, pasar tradisional, dan restoran dengan area terbuka sekarang akan diizinkan untuk dibuka kembali secara bersyarat.
Baca Juga: Media Asing Soroti Hambatan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Birokrasi Rumit Jadi Penyebabnya
Sementara itu, mal akan diizinkan untuk beroperasi pada kapasitas 25 persen di luar zona merah yang berisiko.
"Keputusan itu sepertinya tidak terkait dengan pandemi, tetapi terkait ekonomi," kata Pandu Riono selaku ahli epidemiologi Universitas Indonesia, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 26 Juli 2021.
Pandu Riono juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan.
Dokter Dicky Budiman selaku ahli epidemiologi di Universitas Griffith Queensland, mengatakan bahwa dampak dari pandemi di Indonesia tidak hanya pada sektor kesehatan saja, melainkan pada aspek sosial dan ekonomi juga.