Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Minta Maaf Atas Sampah Makanan yang Banyak Terbuang Sia-sia

- 29 Juli 2021, 10:56 WIB
:  Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 meminta maaf atas limbah makanan yang terbuang selama upacara pembukaan Olimpiade.
: Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 meminta maaf atas limbah makanan yang terbuang selama upacara pembukaan Olimpiade. /Kim Kyung-Hoon/REUTERS

PR BEKASI - Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 meminta maaf atas Sampah makanan selama upacara pembukaan Olimpiade.

Hal itu karena pihak penyelenggara memesan terlalu banyak makanan untuk stafnya selama upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.

Selain itu, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 juga telah membiarkan sampah dari makanan tersebut dengan sia-sia sehingga menjadi viral di media sosial karena sebuah video truk mengangkut banyaknya kotak makanan.

Ribuan kotak makan siang dan bola nasi yang tidak tersentuh telah dibuang di stadion upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 yang dilaporkan oleh Tokyo Broadcasting System Television akhir pekan lalu.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Marcus-Kevin Kalah Menyakitkan dari Malaysia, Indonesia Gagal Ciptakan Indonesian Final

Laporan tersebut sangat memalukan bagi pihak penyelenggara karena sebelumnya mereka telah mengatakan bahwa 'Olimpiade Tokyo 2020 bertujuan untuk meminimalkan dampak buruk dari pemborosan sumber daya'.

Namun, sepertinya ungkapan tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya.

Sementara juru bicara Tokyo 2020, Masa Takaya mengatakan bahwa memang benar ada surplus makanan selama upacara pembukaan.

"Mulai minggu ini, upaya optimalisasi pemesanan makanan dilakukan di masing-masing venue, dan kami menyayangkan hingga saat ini terjadi over order yang cukup besar," kata Takaya, dikutip Pikirarakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 29 Juli 2021.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar 29 Juli 2021, Wakil Indonesia Kembali Berlaga di Cabang Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021

Dia juga menjelaskan bahwa bagaimanapun kelebihan makanan tersebut tidak dibuang tetapi didaur ulang menjadi pakan ternak dan penggunaan lainnya.

Video yang viral tentang kotak makan siang yang tidak tersentuh dan roti yang dibuang ke tempat sampah besar memicu kegemparan instan di media sosial dan sekitarnya.

"Ini tidak boleh terjadi. Ada orang di luar sana yang sangat tertekan dalam pandemi virus corona ini sehingga mereka tidak punya cukup makanan," tulis seorang pengguna Twitter.

"Sungguh sia-sia. Saya tidak punya cara lain untuk mengatakannya," kata Junko Hitomi selaku pejabat di sebuah organisasi nirlaba The People kepada Reuters

Baca Juga: Hasil Lengkap Undian Tunggal Putra Olimpiade Tokyo 2020: Kento Momota dan 3 Unggulan Tersingkir

Sebelum kejadian ini terjadi, pihak penyelenggara juga sempat menghadapi tantangan publik untuk mengadakan olimpiade olahraga di tengah pandemi, dan dikritik karena serangkaian skandal.

Sehingga hal itu terjadi kembali dan pihak penyelenggara akan mendapat hukuman baru karena telah membuang-buang makanan di stadion nasional, tempat upacara pembukaan Olimpiade berlangsung pekan lalu

Sebelumnya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 ditunda pada tahun lalu karena wabah Covid-19, dan baru terlaksana tahun ini dengan tanpa penonton di sebagian besar tempat untuk mencegah penyebaran infeksi Covid-19.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Kekalahan Marcus-Kevin Jadi Sorotan, Pelatih Herry IP: Saya Tidak Khawatir

Awalnya pihak penyelenggara mengharapkan setidaknya sekitar 110.000 sukarelawan untuk menghadiri Olimpiade Tokyo 2020.

Meskipun 10.000 telah berhenti pada bulan lalu, karena pandemi yang memburuk dan mengubah opini publik menentang Olimpiade Tokyo 2020.

Dilaporkan hingga saat ini ada sekitar 80.000 relawan Olimpiade Tokyo 2020, belum termasuk yang dikelola oleh pemerintah Tokyo.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah