Pria AS Tega Bunuh Dua Anaknya Karena Diyakini Akan Berubah Jadi Monster, Gegara Percaya Teori Konspirasi

- 13 Agustus 2021, 20:49 WIB
Seorang pria di Amerika Serikat (AS) membunuh kedua anaknya karena percaya mereka akan berubah menjadi monster.
Seorang pria di Amerika Serikat (AS) membunuh kedua anaknya karena percaya mereka akan berubah menjadi monster. /Instagram/@matthewtaylorcoleman

PR BEKASI - Amerika Serikat tengah dihebohkan dengan aksi pembunuhan dari seorang pemilik sekolah selancar pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Pemilik sekolah selancar tersebut di California, Amerika Serikat, ini didakwa melakukan pembunuhan pada dua anaknya yang masih kecil.

Penggunaan senjata serta alasan pembunuhan itu pun tak biasa, yang semakin membuat heboh negara adidaya Amerika Serikat tersebut.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Wanita yang Buang Jasad di Kolong Tol Bekasi Ditangkap, Tak Terima Minta Dinikahi

Ya, pemilik sekolah itu membunuh dua anaknya dengan menggunakan tombak di Meksiko karena yakin mereka akan menjadi monster.

Matthew Taylor Coleman, 40 tahun, dari Santa Barbara menghadapi dakwaan federal atas pembunuhan warga negara AS di luar negeri, jelas kantor kejaksaan AS.

Coleman mengaku kepada FBI selama wawancara bahwa dia membawa putranya yang berusia 2 tahun dan putrinya yang berusia 10 bulan ke Rosarito, Meksiko.

Baca Juga: Wibu Akut, Pria Jepang Bunuh Orang Tua Gegara Diganggu saat Nonton Anime

Menurut pernyataan tertulis yang diajukan oleh agen FBI pengaduan pidana, di sana dia menembakkan "pistol penangkap tombak" ke dada kedua anaknya.

Coleman mengatakan dia mempercayai anak-anaknya akan tumbuh menjadi monster sehingga dia harus membunuh mereka.

Seorang pekerja pertanian menemukan mayat anak-anak pada hari Senin.

Baca Juga: Beredar Video Viral Pria Tega Bunuh Kucing, Diduga untuk Dimakan

Pihak berwenang menyampaikan penemuan mayat itu terjadi di sebuah peternakan dekat Rosarito di Baja California.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari CBS News, Coleman dan anak-anak telah check-in ke hotel Rosarito pada hari Sabtu.

Namun, rekaman video menunjukkan mereka pergi sebelum fajar pada hari Senin.

Baca Juga: Gadis 9 Tahun dari Kaum Dalit India Jadi Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan Sadis

Pria itu kembali sendirian pagi itu dan kemudian meninggalkan hotel dan tidak kembali lagi.

Sebuah aplikasi pencari iPhone menempatkan telepon Coleman di Rosarito pada hari Minggu.

Pada Senin, dia terlacak ke daerah Meksiko dekat Pelabuhan Masuk San Ysidro di San Diego.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Keji Presiden Haiti Jovenel Moise Ditangkap, Total 28 Orang yang Terlibat

Coleman ditahan di pos pemeriksaan perbatasan, di mana selama wawancara dengan agen FBI dia merasa tercerahkan dengan teori konspirasi.

"Dia tercerahkan oleh teori konspirasi QAnon dan Illuminati dan menerima penglihatan dan tanda yang mengungkapkan bahwa istrinya, AC, memiliki DNA ular dan telah menyebarkannya kepada anak-anaknya," kata pernyataan tertulis.

Matthew Coleman dituduh membuang mayat anak-anak di parit dekat Rosarito.

Baca Juga: Klaim Israel Hanya untuk Yahudi, Anggota Parlemen Serukan Pembunuhan Terhadap Pasangan Pernikahan Campuran

Istri Coleman melaporkan ke polisi Santa Barbara pada hari Sabtu bahwa keluarga sedang bersiap-siap untuk pergi berkemah ketika suaminya tiba-tiba pergi dengan anak-anak di van keluarga.

Sang istri menyatakan dia tidak tahu ke mana mereka pergi dan sang suami tidak menjawab pesan teksnya.

Dia tidak percaya anak-anak berada dalam bahaya dan menegaskan tidak memiliki masalah dengan Coleman.

Baca Juga: Derek Chauvin Dijatuhi Hukuman 22,5 Tahun Penjara Usai Terbukti Bersalah dalam Pembunuhan George Floyd

Dikatakan Coleman menyampaikan pada FBI kalau dia akan memasukkan putrinya ke dalam kotak untuk perjalanan ke Meksiko karena tidak ada kursi mobil.

Tetangga keluarga di Santa Barbara mengatakan mereka terkejut karena Coleman tampak seperti pria keluarga yang baik.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: CBS News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x