China Terdesak, WHO Minta Para Ahli Bergabung Bantu Penyelidikan Asal-usul Covid-19

PR BEKASI – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan seruan bagi para ahli kesehatan untuk bergabung dengan kelompok penasehat baru yang dibentuknya.
 
Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi upaya penuh badan tersebut untuk menyelidiki bagaimana asal-usul  virus Covid-19 yang bermula dari Wuhan, China.
  
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 20 Agustus 2021, badan kesehatan PBB itu mengatakan kelompok ilmiah baru akan memberi WHO analisis independen dari pekerjaan yang dilakukan hingga saat ini untuk menunjukkan dengan tepat asal-usul Covid-19.

Baca Juga: WHO Sebut China Coba Tutupi Teori Kebocoran Laboratorium dari Laporan Asal-Usul Covid-19

“Kami akan mencari orang-orang yang berkompeten dalam bidang ini untuk mencari asal-usul pandemi Covid-19,” bunyi pernyataan WHO, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Minggu, 22 Agustus 2021.
 
Selain itu, kelompok tersebut juga akan memberi saran kepada WHO tentang langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan.
 
Para ahli juga akan memberikan panduan tentang isu-isu kritis mengenai potensi munculnya virus lain yang mampu memicu wabah, seperti MERS dan Ebola.
 
WHO mengatakan saat ini mereka sedang mencari hingga 25 pejabat dengan keahlian yang relevan untuk mengajukan keanggotaan dalam kelompok penasehat ilmiah baru pada 10 September 2020 lalu.

Baca Juga: WHO 'Sindir' Jangan Saling Menyalahkan: Semua Negara Harus Bekerjasama Selidiki Asal Usul Covid-19

Pada Maret 2021, tim pakar internasional yang dipimpin WHO telah mengeluarkan laporan awal yang menganggap sangat tidak mungkin bahwa asal-usul Covid-19 terkait dengan laboratorium Wuhan, China.
 
Meskipun para ilmuwan percaya bahwa kemungkinan besar virus itu menyebar ke manusia dari hewan, teori bahwa laboratorium Wuhan terlibat telah mendapatkan daya tarik dalam beberapa bulan terakhir.
 
Bahkan, Presiden AS Joe Biden pun sampai memerintahkan intelijen untuk memeriksa kemungkinan tersebut.
 
Para kritikus mengecam penilaian awal WHO, dengan mengatakan itu adalah upaya yang cacat dan mencatat bahwa semua anggota tim yang dikirim ke China membutuhkan persetujuan pemerintah China, seperti yang dilakukan oleh laporan WHO.

Baca Juga: China Tolak Rencana WHO Lakukan Penyelidikan Tahap Kedua Asal Usul Covid-19

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bulan lalu bahwa terlalu dini untuk mengesampingkan teori kebocoran laboratorium, menggambarkan kecelakaan laboratorium sebagai umum.

WHO mengatakan selama perjalanan ke China bahwa ia khawatir tentang standar keselamatan di fasilitas laboratorium Wuhan yang dekat dengan tempat kasus Covid-19 manusia pertama terdeteksi.
 
Banyak pakar kesehatan dan ilmuwan telah menyerukan penyelidikan independen untuk dilakukan di luar WHO, menunjukkan bahwa badan tersebut tidak memiliki wewenang untuk memaksa negara-negara, termasuk China, untuk bekerja sama.
 
Menurut kerangka acuan yang dirilis pada hari Jumat, kelompok ahli baru WHO juga akan terikat oleh aturan kerahasiaan tertentu, serupa dengan yang berlaku untuk banyak kelompok ahli lainnya dari badan tersebut.