Taliban Dilaporkan Bunuh Anak-anak dan Buru Perempuan Usia 12 Tahun sebagai 'Rampasan Perang'

- 25 Agustus 2021, 17:18 WIB
Taliban dilaporkan bunuh anak-anak dan buru perempuan usia 12 tahun sebagai rampasan perang di Afghanistan.
Taliban dilaporkan bunuh anak-anak dan buru perempuan usia 12 tahun sebagai rampasan perang di Afghanistan. /Daily Mail

 

PR BEKASI - Mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Massoud Andarabi mengungkap kejahatan kelompok Taliban usai mengambil alih kekuasaan.

Seperti yang diketahui, kelompok Taliban berhasil mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada tanggal 15 Agustus 2021 lalu.

Menurut Massoud Andarabi, kelompok Taliban dilaporkan tengah berusaha mengendalikan rakyat Afghanistan dengan teror.

Adapun teror tersebut, ungkap Massoud, adalah pembunuhan anak-anak dan pemburuan perempuan usia 12 hingga 45 tahun sebagai rampasan perang.

Baca Juga: Taliban Minta Pejabat Pemerintahan Afghanistan Kembali Bekerja, Kondisi Ekonomi Terancam Hancur

"Taliban telah melakukan penggerebekan rumah warga, menangkap orang, dan membunuh warga yang tidak bersalah," ujar Massoud, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Massoud menilai, Taliban tidak bisa menjalankan pemerintahan dengan metode menyebarkan teror seperti itu.

"Taliban tidak bisa menjalankan negara dengan menggunakan teror seperti itu," kata Massoud.

Seharusnya, lanjut Massoud, Taliban menjalankan pemerintahan dengan cara yang demokratis jika ingin merebut simpati rakyat Afghanistan.

Jika tidak, tambah Massoud, akan ada banyak perlawanan kepada kelompok Taliban sebagai pemegang kekuasaan.

Baca Juga: Kepala HAM PBB Dapat Laporan Taliban Langgar Hak Warga Afghanistan, Taliban Ingkari Janji?

Oleh karena itu, Massoud mengajak untuk melakukan perlawanan kepada kelompok Taliban.

"Orang-orang harus bangkit melawan kebrutalan mereka untuk melindungi kehidupan, kehormatan, dan harta benda mereka," tutur Massoud.

Sementara itu, juru bicara Taliban Mohammed Naeem sebelumnya mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.

Naeem juga menegaskan, Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebabasan berkespresi dalam hukum syariat Islam.

Baca Juga: Takut Timnas Wanita Afghanistan Dijadikan Budak Seks Taliban, Pelatih Kiper: Mereka Ngakunya Jihad!

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Neem dalam wawancara bersama Al Jazeera.

Sebagai informasi tambahan, kelompok Taliban mengeklaim telah berhasil mengambil alih tiga distrik di Kabul yang masih melakukan perlawanan.

Selain itu, Taliban juga dilaporkan telah mengepung daerah Panjshir, provinsi terakhir yang berada di luar wilayah mereka.

Massoud mendukung perlawanan Panjshir Sebagai wilayah terakhir yang menolak Taliban.

"Apapun yang terjadi, para pejuang mujahidin dan saya akan membela Panjshir sebagai benteng terakhir kebebasan Afghanistan," tuturnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah