PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dikabarkan akan mengirimkan bantuan dana kepada Taliban.
Rencananya, uang tersebut akan diberikan Joe Biden agar Taliban menegakkan kewajiban internasional mereka saat para militan itu menggelar pemakaman dan memamerkan perlengkapan militer AS yang ditinggalkan.
Pada Selasa, 31 Agustus 2021, Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional AS, mengatakan bahwa bantuan akan dikirim ke orang-orang Afghanistan.
Selain berupa uang, bantuan ini juga termasuk obat-obatan, makanan, dan bentuk bantuan kemanusiaan lainnya.
Dia mengatakan bahwa bantuan yang dikirim ke Afghanistan kemungkinan akan jatuh ke tangan Taliban karena pemberontak sekarang mengendalikan sistem perbankan negara itu.
Dirinya juga melanjutkan dengan mengatakan bahwa bantuan uang lainnya dapat dikirim ke Taliban, tergantung pada apakah pemberontak menindaklanjuti komitmen mereka.
Ini termasuk mengizinkan warga AS untuk keluar dari Afghanistan dengan aman kembali ke negaranya.
"Terserah mereka dan kami akan menunggu dan melihat tindakan mereka bagaimana kami akhirnya merespons dalam hal bantuan ekonomi dan pembangunan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 1 September 2021.
Baca Juga: Rayakan Kepergian Militer AS, Pendukung Taliban Arak Peti Mati Berbndera Amerika
Komentar itu muncul setelah pasukan terakhir AS berangkat dari bandara Kabul pada Senin, 30 Agustus 2021 malam.
Ketika Joe Biden berhasil menyelesaikan penarikannya pasukan AS dari Afghanistan, Taliban dibiarkan untuk mengendalikan negara itu.
Milisi pro-Taliban menyaksikan pesawat militer AS lepas landas dan merayakan kemenangan mereka.
Suara tembakan keras terdengar di Kabul saat pasukan pro-Taliban merayakan penarikan pasukan AS tersebut.
Dalam video mengejutkan yang terungkap, Taliban terlihat menggelar pemakaman palsu untuk negara bagian yang kini telah dievakuasi dari ibu kota Kabul.
Militan terlihat merayakan dengan peti mati palsu dengan bendera Inggris, AS, dan Prancis sebagai bentuk kemerdekaan mereka dari campur tangan pasukan negara asing.
Pesawat militer AS terakhir meninggalkan Bandara Kabul satu menit sebelum tengah malam pada Selasa, 31 Agustus 2021 yang merupakan batas waktu yang telah ditentukan untuk melakukan evakuasi.
"Tentara AS telah meninggalkan Bandara Kabul, dan negara kami mendapatkan kemerdekaan penuhnya," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid Selasa pagi.
Ketika berbagai negara secara mati-matian mengevakuasi warganya dari Kabul, Taliban mengklaim semua yang telah ditinggalkan oleh mereka.
"Segala sesuatu yang belum dihancurkan adalah milik Taliban sekarang," kata seorang pejabat AS.
Taliban diketahui telah menerapkan hukum Islam dalam pemerintahan keduanya ini setelah era 1990-an lalu.
Akan tetapi, mereka telah menjamin saat ini akan memperbolehkan perempuan bersekolah dan bekerja serta menjamin keamanan, keselamatan, dan kebebasan beragama bagi kelompok minoritas.***