Komodo Masuk Daftar Merah Hewan Terancam Punah, Terancam Hilang Akibat Risiko Kenaikan Air Laut

- 5 September 2021, 07:00 WIB
IUCN memasukkan Komodo ke dalam daftar merah hewan terancam punah akibat habitat mereka yang terancam hilang karena kenaikan permukaan laut yang disebabkan perubahan iklim.
IUCN memasukkan Komodo ke dalam daftar merah hewan terancam punah akibat habitat mereka yang terancam hilang karena kenaikan permukaan laut yang disebabkan perubahan iklim. /Chester Zoo/Gerardo Garcia/Chester Zoo

PR BEKASI – Kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim yang makin memburuk telah membuat Komodo masuk dalam daftar merah hewan terancam punah.
 
Komodo sendiri hidup di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur, Indonesia dengan habitat di tepi hutan atau di sabana yang terbuka dan jarang berkeliaran di atas ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
 
Naiknya permukaan laut akan mempengaruhi 30 persen habitat komodo dalam 45 tahun ke depan.

Baca Juga: Setuju dengan UNESCO, Politisi PKS Minta Pemerintah Hentikan Pembangunan Jurassic Park di TN Komodo

Hal tersebut dikatakan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang telah mengubah status komodo dari rentan punah menjadi terancam punah.
 
Pernyataan tersebut dikeluarkan pada kongres konservasi dunia IUCN di Marseille, Prancis pada Jumat, 3 September 2021.
 
Pembaruan status Komodo tersebut adalah yang pertama untuk komodo dalam lebih dari 20 tahun.
 
Hal tersebut muncul setelah sebuah makalah meneliti tentang bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi Komodo.

Baca Juga: Kecam Pemerintah Soal Proyek TN Komodo, Walhi: Kalau Cuma Mau Lihat Komodo, Pindahkan Saja Ke Kebun Binatang 

“Tindakan konservasi mendesak perlu diperlukan untuk menghindari Komodo dari risiko kepunahan," isi makalah tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Sabtu, 4 September 2021.
 
Selain tidak dapat pindah ke habitat yang lebih tinggi, habitat komodo menjadi semakin terfragmentasi oleh aktivitas manusia, yang membuat populasi secara genetik kurang sehat dan lebih rentan.
 
Rentang habitat mereka di pulau Flores di tenggara Indonesia diperkirakan telah menyusut lebih dari 40 persen antara tahun 1970 dan 2000.
 
Hal tersebut dikatakan oleh kurator vertebrata dan invertebrata di Kebun Binatang Chester, Gerardo Garcia.

Baca Juga: UNESCO Desak Pemerintah Hentikan Proyek TN Komodo, Susi Pudjiastuti: Sadar Yok, Sebelum Ditertawakan Dunia

“Karena tekanan manusia, hutan perlahan-lahan ditebang dan menghilang, dan sabana terkena kebakaran dan degradasi,” katanya.
 
“Itulah mengapa hewan-hewan itu benar-benar berada di kantong kecil. Habitat dibuat lebih kecil karena naiknya permukaan laut,” tambahnya.
 
Dari 138.000 spesies dalam daftar merah IUCN yang diperbarui, lebih dari 38.000 terancam punah.
 
Organisasi tersebut juga memasukkan penilaian ulang komprehensif spesies hiu dan pari, dengan 37 persen sekarang terancam punah karena penangkapan ikan yang berlebihan, hilangnya habitat, dan perubahan iklim.

Baca Juga: Bisa Rusak Habitat Komodo, UNESCO Peringatkan Indonesia Hentikan Pembangunan Jurassic Park di NTT 

Hiu dan pari juga dibebani oleh nasib buruk biologinya. 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x