Sejarawan Israel Sebut Palestina Bukan Gerakan Teroris: Zionis Lebih Berbahaya dari Militan Islam

- 6 September 2021, 08:34 WIB
Sejarawan dan aktivis asal Israel, Ilan Pappe menyebut Palestina bukan sebuah Gerakan teroris, tetapi gerakan nasional anti kolonialisme.
Sejarawan dan aktivis asal Israel, Ilan Pappe menyebut Palestina bukan sebuah Gerakan teroris, tetapi gerakan nasional anti kolonialisme. /Al Jazeera/Ali Younes

PR BEKASI – Sejarawan sekaligus aktivis sosial asal Israel, Ilan Pappe mengatakan bahwa Palestina bukanlah sebuah gerakan teroris.

Dirinya mengatakan bahwa Palestina merupakan sebuah gerakan nasional anti kolonialisme yang bertujuan untuk membawa negara mereka menuju kemerdekaan.

Palestina bukan gerakan teroris, mereka adalah gerakan nasional anti-kolonialisme yang terus berjuang mencapai kemerdekaannya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Instagram @soapboxstand, Senin, 6 September 2021.

Baca Juga: Pertanyakan Hasil Donasi Palestina ke Haikal Hassan, Adam Deni: Untuk Siapa Rp80 Juta Dikirim ke Israel Beh?

Ilan Pappe mengatakan bahwa bangsa Palestina merupakan contoh dari persatuan dan perjuangan yang tak pernah lelah untuk mencapai kemerdekaan mereka.

Menurutnya, baik umat Islam, Kristen, Yahudi, maupun kaum sekuler di Palestina, mereka bersama-sama bersatu untuk merebut kembali wilayahnya dari Israel.

“Tak peduli siapapun mereka baik itu dari berbagai agama maupun kaum sekuler, mereka mempunyai alasan dan motivasi yang sama untuk meraih kemerdekaan,” katanya.

Baca Juga: Naftali Bennet Ogah Bertemu Presiden Palestina, 'Ngambek' setelah Israel Dilaporkan ke Pengadilan ICC

Dirinya mengatakan bahwa bangsa Palestina hanya menginginkan untuk kembali ke tanah airnya sendiri yang telah ditinggali oleh mereka sejak lama.

Selain itu, mereka juga mempunyai misi untuk mengakhiri pendudukan militer Israel di tanah Palestina dan menghentikan serangan roket bertubi-tubi yang mematikan di Jalur Gaza.

Tak hanya itu, Ilan Pape juga mengatakan bahwa bangsa Palestina tidak mau dianggap sebagai warga negara kelas dua di negaranya sendiri.

Baca Juga: Israel Marah Besar, AS Buka Kembali Konsulat di Yerusalem untuk Pulihkan Hubungan dengan Palestina

“Mereka menginginkan status sebagai warga negara Palestina, sama seperti yang dimiliki oleh warga negara Israel,” katanya.

Ilan Pape juga mengatakan dirinya tidak setuju dengan masih banyaknya pandangan orang Barat yang menyebut Palestina merupakan sebuah gerakan anti-Yahudi.

Menurutnya, di palestina sendiri terdapat umat Yahudi yang juga ikut berjuang untuk melawan Israel dan tidak setuju dengan ideologi Zionis yang menganggap umat Yahudi harus mendirikan negara di tanah Palestina.

Baca Juga: Diteror Hampir Tiap Hari oleh Pemukim Yahudi dan Tentara Israel, Warga Desa Palestina di Tepi Barat Ketakutan

“Dukungan saya untuk Palestina ini bukan sesuatu yang salah, saya tidak setuju bila ada orang Barat yang mengatakan Palestina itu anti-Yahudi, mereka juga memiliki umat Yahudi yang tidak setuju dengan ideologi Zionis yang dibawa oleh Israel,” katanya.

Diketahui, Ilan Pappe sendiri dikenal sebagai seorang sejarawan dan aktivis Israel yang sangat menentang keras tindakan negara Zionis tersebut dalam memperlakukan bangsa Palestina.

Dirinya juga menuduh bahwa Israel telah melakukan pembersihan etnis Palestina untuk memuluskan niat mereka merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Baca Juga: Tentara Israel Kembali Disoroti Usai Tembak Mati Bocah Palestina Berusia 15 Tahun

Ilan Pape juga menentang berdirinya negara Israel dan menganggap Gerakan Zionis lebih berbahaya dari kelompok militan Islam.

Tak hanya itu, dirinya juga telah menyerukan boikot internasional terhadap akademisi Israel dan mendukung satu solusi negara di bawah kepemimpinan Palestina dimana orang Arab dan Yahudi dapat hidup berdampingan.***

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x