Aktivis Gay Dibunuh Secara Brutal, 6 Anggota Kelompok Militan di Bangladesh Dijatuhi Hukuman Mati

- 6 September 2021, 08:40 WIB
Enam anggota kelompok militan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Bangladesh setelah terbukti terlibat membunuh dua aktivis pembela hak gay secara brutal.
Enam anggota kelompok militan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Bangladesh setelah terbukti terlibat membunuh dua aktivis pembela hak gay secara brutal. /Al Jazeera/Mahmud Hossain Opu

PR BEKASI – Pengadilan Bangladesh dilaporkan telah menjatuhkan hukuman mati kepada enam anggota kelompok militan yang terbukti terlibat dalam kasus pembunuhan brutal terhadap dua aktivis pembela hak gay lima tahun lalu.

Diketahui, korban pembunuhan tersebut bernama Xulhaz Mannan yang dikenal sebagai seorang aktivis hak-hak gay terkemuka dan seorang editor majalah.

Sedangkan korban satu lagi bernama Mahbub Rabbi Tonoy yang merupakan teman sesama aktivis Xulhaz Mannan.

Baca Juga: Jessica Iskandar Akui Pernah PDKT dengan Pria Gay, Netizen: Gosipnya Pernah Sama LL juga

“Mereka berdua diketahui diserang oleh sebuah kelompok militan di kediaman Hulhaz Mannan di ibu kota Dhaka dan dibunuh pada April 2016 lalu,” dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Independent pada Senin, 6 September 2021.

Hakim Mojibur Rahman dari Pengadilan Khusus Anti-Terorisme memutuskan bahwa enam terdakwa bertanggung jawab atas pembunuhan dua orang itu.

Akan tetapi, dua orang lainnya yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut dibebaskan dari hukuman mati.

Baca Juga: Kedapatan Like Konten Porno Gay, Politisi Asal Malaysia segera Hapus Akun Twitter Miliknya

Pihak kepolisian Bangladesh sendiri telah mendakwa delapan tersangka militan dalam kasus pembunuhan tersebut.

Empat dari terdakwa hadir di tengah pengamanan ketat di pengadilan pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Sementara dua pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis gay tersebut diketahui masih buron.

Baca Juga: Pemimpin Yahudi Sebut Vaksin Covid-19 Bisa Ubah Jadi Gay, dr. Tirta: Semua Orang Bisa Klaim

Jaksa mengidentifikasi mereka semua sebagai anggota Ansar-al-Islam, sebuah kelompok militan domestik.

Pengacara pembela bersumpah untuk mengajukan banding atas putusan tersebut ke Pengadilan Tinggi.

Xulhaz Mannan diketahui bekerja untuk Badan Pembangunan Internasional AS dan berbicara tentang hak-hak kaum homoseksual dan komunitas terpinggirkan lainnya di Bangladesh.

Baca Juga: Pelaku Mengaku Gay dan Autopsi Tunjukan Hasil Lain, Kasus Tewasnya Pramugari Filipina Berantakan

Dirinya diketahui menyatakan dukungannya terhadap kaum gay di Bangladesh melalui majalahnya, Roopbaan yang merupakan satu-satunya majalah untuk LGBT di negara itu.

Pembunuhan itu terjadi di tengah gelombang kejahatan semacam itu di Bangladesh dimana para aktivis hak-hak LGBT, ateis, moderat, dan orang-orang yang berbeda pendapat dari arus utama negara itu menjadi sasaran.

Pembunuhan Xulhaz Mannan kemudian memicu kemarahan di negara itu dan orang-orang berkumpul untuk menyalakan lilin dan protes untuk menyerukan tindakan terhadap kelompok-kelompok militan yang melakukan serangan semacam itu.

Baca Juga: 6 Fakta Pesta Gay di Kuningan Jaksel: Salah Satunya Penyelenggara Belajar di Thailand

Pembunuhan itu diklaim oleh berbagai kelompok militan termasuk Ansar-al-Islam dan al-Qaeda di anak benua India, atau AQIS.

Kelompok militan domestik seperti Jumatul Mujahedeen Bangladesh dan Harkatul Jihad juga disalahkan atas beberapa serangan.

Pemerintahan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina telah mengklaim keberhasilan dalam mengendalikan kelompok militan di negara tersebut.

Hal tersebut terjadi setelah tindakan keras nasional terhadap kelompok militan menyebabkan puluhan gerilyawan tewas dan banyak lainnya di penjara.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x