Pria Malaysia Dapat Sumbangan Rp311 Juta usai Klaim Keluarganya Meninggal Akibat Covid-19, Ternyata Bohong

- 7 September 2021, 13:03 WIB
lustrasi pria di Malaysia kelabui netizen untuk berdonasi kepadanya.
lustrasi pria di Malaysia kelabui netizen untuk berdonasi kepadanya. /Pexels/Liza Summer

PR BEKASI - Pria berusia 45 tahun di Malaysia mendapatkan sumbangan RM91.000 sekira Rp311 juta setelah mengeklaim bahwa dirinya kehilangan 14 anggota keluarganya akibat Covid-19.

Anggota keluarganya yang ia klaim meninggal yakni saudara ipar, keponakan, istri, dan 8 anaknya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World of Buzz pada Selasa, 7 September 2021.

Namun, klaim yang ia katakan terbukti palsu dan kini ditahan oleh kepolisian Malaysia.

Baca Juga: Pertanyakan Hasil Donasi Palestina ke Haikal Hassan, Adam Deni: Untuk Siapa Rp80 Juta Dikirim ke Israel Beh?

Pria itu diketahui merupakan pekerja kontrak yang bekerja di Kompleks Terpadu Pengerang Petronas di Johor.

Dia diduga telah menipu netizen di negaranya termasuk rekan kerjanya dengan cerita palsu dan mulai mengumpulkan sumbangan.

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tersangka telah menyebarkan kebohongan sejak Juni untuk mengambil keuntungan dari simpati masyarakat dan mengumpulkan sumbangan ke rekening banknya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Tanggapi Berita Penjual Agar-agar yang Terima Donasi Rp100 Juta: Panjang Umur Kebaikan

Oleh karena itu, ia ditangkap pada tanggal Minggu, 4 September 2021 dan diselidiki berdasarkan hukum yang berlaku di Malaysia.

Ia terancam mendapatkan hukuman maksimal 10 tahun penjara, denda, serta hukum cambuk.

Harian Metro melaporkan bahwa pesan pria itu beredar di platform media sosial WhatsApp dan Facebook mendapat simpati dari netizen dan termasuk ajakan untuk donasi dari publik.

Baca Juga: Pecahkan Rekor Dunia Terjun Payung Telanjang, Rian: Uangnya untuk Donasi ke Yayasan Kesehatan Mental

Dalam menjalankan kebohongannya pria yang tidak disebutkan namanya itu pun bahkan membuat Tahlil (upacara untuk memperingati atau meninggalkan orang yang telah meninggal).

Bukan hanya masyarakat umum yang terkecoh oleh pria tersebut. Rekan kerja dan bos pria itu bahkan ikut ditipu untuk menghadiri tahlil secara virtual yang dilakukan pria itu.

Laporan media lokal juga dikonfirmasi oleh perusahaan tempat pria itu  bekerja  dalam sebuah pernyataan yang dibuat pada hari Sabtu.

Baca Juga: Soroti Buzzer yang Jelek-Jelekkan Sumbangan Orang Lain, Feni Rose: Jijik, Semua Dibikin Provokasi untuk 2024

Petronas melalui keterangannya menginformasikan bahwa staf pria juga diduga menerima sumbangan setelah meminta simpati publik.

“Kami ingin menekankan bahwa kami tidak memaafkan kesalahan seperti ini oleh karyawan dan kontraktor kami, yang semuanya terikat oleh kode etik dan etika bisnis (CoBE) yang ketat saat melakukan layanan untuk PETRONAS dan Grup Perusahaannya,” bunyi pernyataan itu.

"Kami memperluas kerjasama penuh kami kepada pihak berwenang dalam penyelidikan mereka." papar perusahan tempat pria itu bekerja.

Baca Juga: Husin Shihab Tak Bisa Jawab Ikut Donasi Palestina ke UAH atau Tidak: Saya Gak Mau Riya

Ketua Polisi Daerah Kota Tinggi, Superintendan Hussin Zamora mengatakan, Divisi Reserse Kriminal Ibu Pejabat Polri (IPD) Kota Tinggi menangkap tersangka berusia 45 tahun setelah pria itu datang ke Balai Polis Bayu Damai.

Menurut dia, penyelidikan menemukan bahwa tersangka sejauh ini diyakini telah menerima sumbangan RM91.000.

“Hasil informasi dan penyidikan ditemukan bahwa tersangka menyebarkan berita bohong untuk mendapatkan sumbangan sejak Juni lalu," paparnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x