Taliban Buat Aturan Baru untuk Mahasiswi Afghanistan, Mulai dari Pakaian Wajib hingga Proses Belajar

- 13 September 2021, 14:03 WIB
Ilustrasi mahasiswi di Afghanistan. Taliban izinkan mahasiswi untuk mengenyam pendidikan di universitas dalam kelas yang dipisah berdasarkan gender.
Ilustrasi mahasiswi di Afghanistan. Taliban izinkan mahasiswi untuk mengenyam pendidikan di universitas dalam kelas yang dipisah berdasarkan gender. /REUTERS/Kevin Lamarque

PR BEKASI - Taliban mengizinan perempuan Afghanistan untuk melanjutkan studi di universitas, termasuk di tingkat pascasarjana.

Akan tetapi, Taliban menetapkan aturan ruang kelas seluruh universitas di Afghanistan dipisah berdasarkan gender.

Selain itu, Taliban juga mewajiban para mahasiswi Afghanistan untuk mengenakan penutup kepala selama proses belajar mengajar.

Baca Juga: Tuding Pakistan Sponsori Pembentukan Kelompok Teroris Taliban, Diplomat Kanada: Mereka Hanya Mesin Militer

Dilansir dari Al Jazeera, Menteri Pendidikan Tinggi Abdul Baqi Haqqani memaparkan kebijakan baru pada konferensi pers pada hari Minggu, sehari setelah Taliban mengibarkan bendera mereka di atas istana presiden, menandakan dimulainya pekerjaan baru.

Kebangkitan Taliban telah memicu kekhawatiran kelompok itu dan akan kembali ke aturan kejam yang mendefinisikan tugas pertamanya berkuasa di Afghanistan 20 tahun lalu.

Itu juga termasuk penolakan pendidikan untuk kaum perempuan dan anak perempuan, serta pengucilan mereka dari kehidupan publik.

Baca Juga: Larang Perempuan Afghanistan Jadi Menteri, Taliban: Tugas Mereka Melahirkan

"Kami akan mulai membangun apa yang ada hari ini," kata Haqqani, mempertahankan posisi Taliban bahwa sikapnya, khususnya terhadap perempuan, telah berubah dalam 20 tahun terakhir yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 13 September 2021 dari Al Jazeera.

Pernyataan terbaru datang ketika kelompok itu telah mencari legitimasi internasional menyusul serangan kilatnya di seluruh negeri ketika Amerika Serikat bersiap untuk menarik pasukan pada batas waktu 31 Agustus. Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.

Terlepas dari sikap Taliban, wanita telah dilarang berolahraga dan Taliban telah menggunakan kekerasan dalam beberapa hari terakhir terhadap pengunjuk rasa wanita yang menuntut persamaan hak.

Baca Juga: Taliban Dituding Bunuh Saudara Mantan Wakil Presiden Afghanistan, Saksi Ungkap Hal Mengejutkan

Selain itu, Haqqani mengatakan pada hari Minggu, mahasiswi akan menghadapi pembatasan yang mencakup aturan berpakaian wajib.

Dimana jilbab akan menjadi wajib tetapi tidak menentukan apakah ini berarti jilbab wajib atau juga penutup wajah wajib.

Dan segregasi gender juga akan ditegakkan.

Baca Juga: Demi Berhemat, Taliban Batalkan Upacara Sumpah Jabatan Kabinet Pemerintahan Sementara Afghanistan

"Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan untuk belajar bersama," katanya.

"Kami tidak akan mengizinkan pendidikan bersama," lanjutnya.

Haqqani mengatakan mata pelajaran yang diajarkan juga akan ditinjau.

Meski tidak merinci, dia mengatakan ingin lulusan universitas Afghanistan dapat bersaing dengan lulusan universitas di sekitar kawasan dan seluruh dunia.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x