Di bawah kekuasaan Taliban, persentase kemiskinan di Afghanistan tersebut meningkat sebanyak 25 persen dari sebelumnya.
Dampak dari krisis ekonomi yang tidak segera diatasi ini adalah separuh anak usia di bawah 5 tahun di Afghanistan terancam akan mengalami gizi buruk.
Pasalnya, menurut laporan tersebut, ekonomi Afghanistan bergantung pada bantuan internasional.
Sebanyak 80 persen anggaran negara telah ditutupi oleh dana internasional selama 20 tahun terakhir.
Krisis ekonomi diperparah dengan tidak ada industri besar yang muncul menciptakan lapangan kerja di Afghanistan.
Berdasarkan keterangan informasi yang diperoleh, ada beberapa faktor yang menyebabkan krisis ekonomi di Afghanistan.
Pertama, transisi otoritas ke tangan Taliban menyebabkan cadangan devisa Afghanistan membeku.
Kemudian, krisis ekonomi juga disebabkan oleh ambruknya keuangan publik dan meningkatnya tekanan pada sistem perbankan.