Asisten sekretaris jenderal PBB Kanni Wignaraja membeberkan sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap krisis ekonomi di Afghanistan.
"Transisi ke otoritas baru, pandemi, kekeringan, dan musim dingin yang akan datang," katanya, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian pada Rabu, 15 September 2021.
Transisi otoritas politik ke tangan Taliban menyebabkan cadangan devisa Afghanistan membeku.
Selain itu, krisis ekonomi juga disebabkan oleh ambruknya keuangan publik dan meningkatnya tekanan pada sistem perbankan.
Dari studi tersebut, UNDP memprediksi akan banyak warga Afghanistan yang mengevakuasi ke negara tetangga karena ekonomi yang memburuk.
Baca Juga: Begini Nasib Afghanistan Setelah Sebulan Dikuasai Taliban, Jadi Sarang Teroris?
Sebagai informasi tambahan, PBB diketahui telah menggelontorkan dana sebesar 606 juta dolar AS atau sekitar Rp8.6 triliun ke Afghanistan.
Menurut laporan, satu pertiga dari populasi di Afghanistan sangat membutuhkan bantuan akibat dari kekeringan, pengungsian, dan kemiskinan akibat Taliban berkuasa.***