PR BEKASI - Kelompok Taliban genap satu bulan telah mengambil kekuasaan pemerintahan Afghanistan pada hari ini, Rabu, 15 Agustus 2021.
Di bawah kekuasaan Taliban, sejumlah perempuan yang menjanda akibat perceraian mengalami diskriminasi dan terisolasi.
Sebagai informasi, perceraian dianggap hal yang tabu di masyarakat Afghanistan.
Perempuan yang menjanda akibat perceraian mengalami diskriminasi lantaran budaya yang konservatif dan patriarkis.
Baca Juga: Satu Bulan Taliban Berkuasa, PBB Ungkap 38 Juta Warga Afghanistan Rentan Alami Kemiskinan pada 2022
Adapun budaya yang konservatif tersebut berbunyi, "seorang perempuan meninggalkan rumah ayahnya dengan pakaian pengantin putih dan ia bisa kembali dengan kain kafan putih".
Dengan budaya tersebut, perempuan yang menjanda akibat perceraian akan dijauhi oleh lingkungan sosialnya.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian pada Rabu, 15 September 2021, dua orang janda Afghanistan menceritakan nasibnya dalam sesi wawancara.