Nasib Janda di Afghanistan di Bawah Kekuasaan Taliban, Diskriminasi dan Tak Boleh Hidup Mandiri

- 15 September 2021, 06:26 WIB
Pengakuan janda di Afghanistan yang mengalami diskriminasi dan terisolasi sejak negaranya dikuasai Taliban.
Pengakuan janda di Afghanistan yang mengalami diskriminasi dan terisolasi sejak negaranya dikuasai Taliban. /Reuters

Janda perempuan pertama Afghanistan yang diwawancarai bernama Roqia. Ia berusia 30 tahun.

Baca Juga: Sebulan Berkuasa di Afghanistan, Taliban Rahasiakan Kematian Dua Orang Petingginya ke Publik?

Roqia mengaku, ia bercerai dengan suaminya setelah menjalani bahtera rumah tangga selama 7 tahun sebelum Taliban berkuasa.

Akibat perceraian tersebut, keluarganya menolak kepulangan Roqia kembali ke rumah.

"Ibu saya dan kerabat lainnya menolak saya. Mereka mengatakan saya tidak mengindahkan nasihat tentang perceraian," tuturnya.

Menurut informasi, Roqia menghabiskan musim dingin di penampungan perempuan di Kabul.

Baca Juga: Hasilkan Rp28 Ribu Sehari, PBB Ungkap Anak Usia 5 Tahun di Afghanistan Akan Alami Gizi Buruk di Tahun 2022

Karena kesulitan menafkahi anaknya, Roqia harus memberikan hak asuh anaknya ke mantan suaminya.

Kemudian, janda perempuan kedua yang diwawancara adalah Tahira yang berasal dari kota Herat, Afghanistan.

Tahira mengaku, ia mendapat diskriminasi dari keluarganya lantaran bercerai dengan suaminya.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x