Rumor tewasnya Abdul Ghani Baradar mencuat setelah Taliban mengumumkan pemerintahan sementara Afghanistan.
Kabinet baru itu dikabarkan terdiri dari sejumlah tokoh yang terkait dengan tragedi 9/11 dan pembantai pasukan Inggris.
Baca Juga: Satu Bulan Taliban Berkuasa, PBB Ungkap 38 Juta Warga Afghanistan Rentan Alami Kemiskinan pada 2022
Abdul Ghani Baradar merupakan seorang mullah, yakni tokoh tertinggi Taliban yang dituduh menjadi dalang di balik perbudakan brutal perempuan dan pemenggalan kepala di Afghanistan.
Juru Bicara Taliban, Sulail Shaheen mengatakan bahwa Baradar menepis kabar dirinya terbunuh melalui pesan suara.
"Dia mengatakan itu bohong dan sama sekali tidak berdasar," cuit Shaheen di Twitter sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Sun pada Rabu, 15 September 2021.
Baca Juga: Sebulan Berkuasa di Afghanistan, Taliban Rahasiakan Kematian Dua Orang Petingginya ke Publik?
Baradar yang dijuluki sebagai orang kedua dengan kekuasaan tertinggi di Afghanistan, setelah Mullah Mohammed Hassan Akhund, menyebut berita hoaks itu sebagai 'propaganda palsu'.
"Ada berita di media tentang kematian saya," kata seseorang yang mengaku sebagai Baradar dalam pesan suara yang belum diverifikasi.
"Selama beberapa malam terakhir saya pergi jalan-jalan. Di mana pun saya berada saat ini, kami semua baik-baik saja, semua saudara dan teman saya.
Baca Juga: Begini Nasib Afghanistan Setelah Sebulan Dikuasai Taliban, Jadi Sarang Teroris?
"Media selalu mempublikasikan propaganda palsu.
"Oleh karena itu, tolak dengan berani semua kebohongan itu, dan saya 100 persen tegaskan kepada Anda bahwa tidak ada masalah dan kami tidak memiliki masalah," sambungnya.