Juru bicara Taliban dari kantor Qatar, Suhail Shaheen juga menge-tweet menyangkal laporan kematian salah satu pendiri Taliban tersebut.
Mullah Abdul Ghani Bradar Akhund, Wakil PM, Imarah Islam Afghanistan dalam pesan suara menolak semua klaim bahwa dia terluka atau terbunuh dalam bentrokan.
Dia mengatakan kabar tersebut bohong dan sama sekali tidak berdasar.
Baca Juga: Nasib Janda di Afghanistan di Bawah Kekuasaan Taliban, Diskriminasi dan Tak Boleh Hidup Mandiri
Itu tidak mungkin untuk mengotentikasi pesan, tetapi dipunggah di situs resmi Taliban, termasuk juru bicara kantor politik pemerintah baru.
Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, juga dikabarkan telah meninggal selama beberapa tahun.
Sebelum akhirnya juru bicara kelompok itu mengatakan dia "hadir di Kandahar" dua minggu setelah mereka mengambil alih kekuasaan.
Pembicaraan di Pakistan dan Afghanistan telah mengabarkan dia tertular Covid atau terbunuh dalam pemboman. ***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: India Today