100 Warga Desa di Malaysia Dievakuasi, Diduga Ada Tumpahan Bahan Kimia

- 16 September 2021, 11:36 WIB
Ilustrasi. Sekitar 100 warga dievakuasi setelah ada dugaan tumpahan bahan kimia cemari sungai di sebuah desa di Malaysia.
Ilustrasi. Sekitar 100 warga dievakuasi setelah ada dugaan tumpahan bahan kimia cemari sungai di sebuah desa di Malaysia. /Pexels/Necj Kosir

PR BEKASI - Dua orang wanita pingsan dan 100 warga Kampung Baru Sri Aman, Seelong, Johor, Malaysia, harus dievakuasi karena bau busuk yang diduga berasal dari bahan kimia yang tumpah ke sungai yang melewati perkampungan itu.

Menurut media lokal Malaysia, Harian Metro, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 14 September 2021, malam hari.

Kedua wanita tersebut, berusia 20 dan 40 tahun, dibawa ke RS Sultanah Aminah dan RS Sultan Ismail untuk mendapatkan perawatan, sedangkan 102 warga harus dievakuasi sementara ke Balai Masyarakat Kampung Sinaran Baru.

Baca Juga: Masjid-masjid di Malaysia akan Dijadikan Rumah Aman bagi Korban KDRT, Tawarkan Penginapan hingga Makan Gratis

Salah seorang warga, Hafiz Badrul Hisham, mengatakan bau menyengat seperti bensin tercium sekitar pukul 20.30 WIB sehingga membuat sebagian warga merasa tidak nyaman dan mual.

“Sekitar pukul 20.30 saat berada di luar rumah, tiba-tiba saya menghirup bau tidak sedap yang menyebabkan sesak napas,” katanya kepada Berita Harian.

“Saya mencoba mencari penyebabnya apakah itu berasal dari pom bensin terdekat. Tapi bau itu semakin kuat dan kuat. Saat itu, saya melihat banyak tetangga yang keluar, mungkin terganggu dengan baunya,” lanjutnya.

Baca Juga: Pria Malaysia Dapat Sumbangan Rp311 Juta usai Klaim Keluarganya Meninggal Akibat Covid-19, Ternyata Bohong

“Saya melihat seorang wanita batuk sebelum pingsan. Saya mencoba membantunya dengan membawanya ke dalam rumah sambil menunggu pemadam kebakaran tiba,” paparnya.

Menurut Asisten Senior Kepala Pemadam Kebakaran Johor Fire Rescue Department (JBPM) Johor Fire Rescue Department (JBPM) dan Kepala Unit Tim Khusus Bahan Kimia Berbahaya (Hazmat), Saiful Bahri Safar, panggilan diterima pada pukul 22.22 sebelum tim penyelamat pertama tiba di desa 15 menit kemudian.

Sebanyak 24 petugas dan anggota dari Posko Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kempas, Larkin dan Johor Jaya dikerahkan ke tempat kejadian untuk menyelidiki sumber bau busuk tersebut.

Baca Juga: Kalah dari Malaysia, Indonesia Negara Ketiga Paling Makmur di Asia Tenggara

“Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, kami yakin tumpahan tersebut melibatkan limbah kimia 'metil alkohol' dengan konsentrasi 120 ppm," kata Saiful sepeti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World of Buzz pada Kamis, 16 September 2021.

“Petugas pemadam kebakaran memerintahkan warga dari rumah-rumah yang berjarak 150 meter dari sungai untuk segera dievakuasi untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan,”

“Pengawasan dan pengendalian juga terus dilakukan di lokasi kejadian untuk memantau kondisi udara di desa dan sekitarnya,” sambungnya.

Baca Juga: Kecepatan Internet Indonesia Ternyata Paling Lemot di ASEAN, Kalah dari Laos dan Malaysia

Ia menambahkan, tim juga sudah turun ke sungai untuk mencari penyebab sebenarnya dari tumpahan bahan kimia tersebut.

Hingga Rabu, 15 September 2021 pukul 03.00 dini hari diketahui bau bensin masih tercium sekitar 300 meter dari sungai di dekat desa tersebut.

Saiful Bahri mengatakan upaya sedang dilakukan untuk menemukan sumber tumpahan dengan bantuan dari Departemen Lingkungan dan unit Melaka Hazmat.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x