Pengakuan Para Permpuan Afghanistan: Saya Khawatir Putri Saya Tak Pernah Tahu Kedamaian

- 16 September 2021, 11:40 WIB
pengakuan seorang ibu Afghanistan yang khawatir dengan nasib putrinya di bawah kekuasaan Taliban.
pengakuan seorang ibu Afghanistan yang khawatir dengan nasib putrinya di bawah kekuasaan Taliban. /REUTERS

Perempuan lain, Fatima (22 tahun) yang sedang hamil melarikan diri dari Taliban di desa Qol-e Adam.

"Kami mendengar Taliban akan membunuh pria muda dan melakukan pelecehan seksual terhadap gadis," ucapnya.

Baca Juga: Korea Utara Uji Coba Rudal di Kereta Api, Makin Bersitegang dengan Korea Selatan

Selain itu, Zigul (38 tahun) bersama keluarganya melarikan diri dari Bamiyan yang sudah dikuasai Taliban.

Menurutnya, ia khawatir dengan masa depan anaknya di bawah kekuasaan Taliban.

"Ketakutan itu selalu ada dalam pikiran kita. Makanya, kami lari untuk mencegah hal ini terjadi lagi," katanya.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Afghanistan Terancam Kehabisan Makanan pada Akhir Bulan Ini

Sosiolog Afghanistan Ali Amiri mengatakan, kecemasan yang dialami oleh perempuan tidak terlepas dari jejak Taliban di masa lalu.

Taliban diketahui membuat aturan yang cukup ketat kepada perempuan Afghanistan pada saat mereka berkuasa pada tahun 1996-2001 lalu.

"Kita tahu siapa mereka dan sikap mereka soal perempuan. Itu menambah ketakutan secara kolektif," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x