Satu Bulan Berkuasa, Taliban Bunuh 20 Warga Sipil Afghanistan Karena Pernah Dukung Asing?

- 17 September 2021, 06:00 WIB
Taliban diduga membunuh warga sipil Afghanistan yang bersekutu dengan pasukan anti-Taliban dan pasukan AS.
Taliban diduga membunuh warga sipil Afghanistan yang bersekutu dengan pasukan anti-Taliban dan pasukan AS. /Reuters

PR BEKASI - Beberapa laporan mengungkap bahwa Taliban diduga telah membunuh sejumlah warga sipil Afghanistan setelah satu bulan berkuasa.

Seperti diketahui, kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada tanggal 15 Agustus 2021 lalu.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Taliban diduga telah membunuh 20 warga sipil di lembah Panjshir.

Baca Juga: Bank Afghanistan Hadapi Kesulitan Sejak Dikuasai Taliban, Kekurangan Dolar AS hingga Krisis Likuiditas

Sebagai informasi, lembah Panjshir adalah daerah terakhir yang melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Taliban di Afghanistan.

Berdasarkan hasil jurnalistik media The Guardian, telah didapatkan sebuah dokumentasi video penembakan tersebut.

Dalam video tersebut, sebuah suara letusan tembakan terdengar dari senapan milik anggota Taliban.

Baca Juga: Nasib Ratusan Diplomat Afghanistan di Luar Negeri Hadapi Ketidakpastian, Kehabisan Uang hingga Protes Taliban

Di tengah suara tembakan, seorang pria tampak jatuh terperosok ke tanah.

Menurut keterangan informasi yang diperoleh, salah satu korban adalah seorang pedagang bernama Abdul Sami.

Abdul Sami diketahui telah ditangkap kelompok Taliban lantaran dituduh menjual kartu sim kepada pejuang anti-Taliban.

Baca Juga: Satu Bulan Berkuasa, Taliban Pecut Perempuan hingga Pukuli Warga Sipil di Jalan Raya Afghanistan

Tindakan tersebut dilaporkan tidak hanya satu kali dilakukan kelompok Taliban kepada warga sipil Afghanistan.

Sebelumnya, Taliban dilaporkan telah mengeksekusi komedian Afghanistan, Nazar Mohammad.

Sementara itu, Amnesty Internasional merinci pembunuhan sembilan suku Hazara oleh pejuang Taliban pada bulan Juli-Agustus 2021.

Baca Juga: Ekspor Indonesia ke Afghanistan Melejit usai Taliban Berkuasa, Nahra: Beneran Mau Dagang Sama 'Teroris'?

Komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia Michelle Bachelet mengatakan, pembunuhan tersebut dilakukan atas balas dendam.

Adapun balas dendam itu dilakukan terhadap sejumlah mantan personel ANSF (Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan) dan orang-orang yang bekerja sama dengan pasukan keamanan AS.

"Dalam beberapa kasus, para pejabat dibebaskan. Dan dalam kasus lain, mereka ditemukan tewas," katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x