Alien Semakin Terungkap, Ilmuwan Temukan Molekul Dasar Kehidupan di Ruang Angkasa

- 17 September 2021, 06:44 WIB
Pencarian kehidupan alien semakin dekat setelah peneliti temukan molekul dasar pembentuk kehidupan di ruang angkasa.
Pencarian kehidupan alien semakin dekat setelah peneliti temukan molekul dasar pembentuk kehidupan di ruang angkasa. /NASA/Handout via REUTERS

PR BEKASI – Para ilmuwan telah semakin dekat dalam pencarian kehidupan alien setelah menemukan reservoir signifikan molekul organik besar di ruang angkasa yang mereka katakan diperlukan untuk membentuk dasar kehidupan.

Analisis sidik jari unik tersebut berasal dari cahaya yang dipancarkan dari material yang mengelilingi bintang muda.

Para peneliti di University of Leeds mengatakan kondisi kimia dasar yang menciptakan kehidupan di Bumi berpotensi ada di tempat lain di galaksi.

Baca Juga: Para Ilmuwan Ambisius Hidupkan Kembali Mammoth yang Punah Ribuan Tahun Lalu

Mereka mengidentifikasi molekul organik besar dalam cakram protoplanet yang mengelilingi bintang yang baru terbentuk.

Jenis piringan serupa pernah mengelilingi Matahari dan mengarah pada pembentukan planet-planet di Tata Surya kita.

Para peneliti mengatakan keberadaan molekul-molekul ini penting karena mereka adalah batu loncatan antara molekul berbasis karbon yang lebih sederhana seperti karbon monoksida, yang berlimpah di ruang angkasa.

Baca Juga: Hujan Turun di Es Greenland, Ilmuwan Prediksi Bumi Banjir Besar Tahun 2030 dan Tenggelam di 2100

Karbon monoksida juga merupakan molekul yang lebih kompleks yang diperlukan untuk kehidupan agar ada.

Tim peneliti terdiri dari 16 astrofisikawan internasional yang fokus mempelajari keberadaan, lokasi, dan kelimpahan molekul prekursor yang diperlukan untuk membentuk kehidupan alien.

Hal tersebut dikatakan oleh Profesor John Ilee yang merupakan pemimpin tim penelitian dari Universitas Leeds, Inggris.

Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Virus Alien dari Planet Lain di Masa Depan, Penyebarannya Ditransfer ke DNA Manusia

“Molekul organik kompleks yang besar ini ditemukan di berbagai lingkungan di seluruh ruang angkasa,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 17 September 2021.

Studi laboratorium dan teoretis telah menyarankan bahwa molekul-molekul ini adalah bahan mentah untuk membangun molekul yang merupakan komponen penting dalam kimia biologis di Bumi.

Komponen ini juga menciptakan gula, asam amino, dan bahkan komponen asam ribonukleat (RNA) di bawah kondisi yang tepat.

Baca Juga: UFO Diduga Muncul Dekat Matahari dalam 5 Tahun Terakhir, Bukti Kehidupan Alien?

Namun, banyak lingkungan di mana para peneliti menemukan molekul organik kompleks ini cukup jauh dari Bumi.

"Kami ingin memahami lebih banyak tentang di mana tepatnya, dan berapa banyak, molekul-molekul ini hadir di tempat kelahiran planet, cakram protoplanet," kata Profesor Ilee.

Program 'Molecules with ALMA at Planet-forming Scales' (MAPS) digunakan untuk mengumpulkan data dari teleskop radio Atacama Large Millimetre/submillimeter Array (ALMA) di Chili.

Baca Juga: Viral Sosok Misterius Berjalan Santai di Jalan Raya India di Malam Hari, Diduga Alien

ALMA mampu mendeteksi sinyal yang sangat redup dari molekul di daerah terdingin di ruang angkasa.

Ini menggunakan jaringan 60 antena untuk mendeteksi sinyal dari molekul, dan setiap molekul memancarkan cahaya pada panjang gelombang unik yang berbeda menghasilkan 'sidik jari' spektral yang berbeda.

Apa yang sidik jari lakukan adalah memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi keberadaan molekul dan menyelidiki sifat spesifik mereka.

Baca Juga: Struktur Tembok Misterius Ditemukan di Pantai Antartika Lewat Google Earth, Diduga Pangkalan Alien

Kekuatan ALMA telah memungkinkan para peneliti untuk mengukur distribusi dan komposisi material yang secara aktif membangun planet di sekitar bintang muda terdekat untuk pertama kalinya. 

Teleskop ini cukup kuat untuk melakukan ini bahkan untuk molekul kompleks besar yang merupakan prekursor kehidupan alien.

"Jika kita menemukan molekul seperti ini dalam kelimpahan yang begitu besar, pemahaman kita saat ini tentang kimia antarbintang menunjukkan bahwa molekul yang lebih kompleks juga harus dapat diamati,” kata Profesor Ilee.

Baca Juga: Kenapa Manusia Belum Temukan Tanda-tanda Adanya Alien di Planet Lain? Berikut 3 Jawaban Ilmuwan

"Kami berharap menggunakan ALMA untuk mencari batu loncatan berikutnya dari kompleksitas kimia dalam cakram ini,” tambahnya.

Jika kita mendeteksinya, maka para peneliti akan semakin dekat untuk memahami bagaimana bahan mentah kehidupan alien dapat berkumpul di sekitar bintang lain.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x