Kapal China dan AS Mondar-mandir di Laut Natuna Utara, TNI AL Kerahkan 5 Kapal untuk Tingkatkan Pengawasan

- 17 September 2021, 10:38 WIB
TNI AL kerahkan 5 kapal untuk patroli di Laut Natuna Utara setelah terdeteksi adanya kapal China dan AS.
TNI AL kerahkan 5 kapal untuk patroli di Laut Natuna Utara setelah terdeteksi adanya kapal China dan AS. /Reuters

PR BEKASI - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) meningkatkan pengawasan di Laut Natuna Utara.

Sebab sebelumnya terdeteksi sejumlah kapal asing mondar-mandir di dekat Laut Natuna Utara, yaitu kapal milik China dan Amerika Serikat (AS).

Kapal-kapal China dan AS tidak sampai masuk ke perairan Laut Natuna Utara, kapal tersebut masih berada di perairan internasional dan tidak sampai mengganggu kapal Indonesia.

Baca Juga: China Buat Aturan Maritim Baru, Dinilai Picu 'Bom Waktu' Perang Besar di Laut Natuna Utara

Walaupun tidak sampai memasuki Laut Natuna Utara, TNI AL tetap meningkatkan pengawasan dengan mengerahkan lima kapal untuk patroli air, dan dibantu pesawat untuk patroli udara.

Komandan armada barat Angkatan Laut Indonesia, Arsyad Abdullah mengatakan bahwa upaya tersebut untuk melindungi kepentingan wilayah Indonesia.

"Posisi TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas dalam melindungi kepentingan nasional di wilayah hukum Indonesia sesuai dengan hukum internasional yang telah diratifikasi sehingga tidak ada toleransi terhadap setiap pelanggaran di Laut Natuna Utara," tutur Arsyad Abdullah dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 17 September 2021.

Baca Juga: Kamala Harris Tuduh China Lakukan Intimidasi untuk Klaim Seluruh Laut Natuna Utara

Ini bukan kali pertama kapal China berada dekat Laut Natuna Utara, sebelumnya pada Januari 2021 kapal China bahkan sempat memasuki perairan Laut Natuna Utara.

Kapal penjaga pantai China dan kapal penangkap ikan masuk ke Laut Natuna Utara, sehingga TNI AL harus mengirimkan sebuah pesawat jet tempur.

Laut Natuna Utara sering kali terjadi konflik, terutama antara Indonesia dan China. Walaupun China tidak pernah mengklaim pulau-pulau di Natuna tetapi mereka merasa memiliki hak penangkapan ikan di dekat perairan Laut Natuna Utara.

Sejak tahun 2017, Indonesia telah mengganti nama bagian utara Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Laut China Selatan menjadi Laut Natura Utara. Sebagai salah satu upaya melawan China yang ingin mengambil teritorial maritim Indonesia.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x